SUMMARY
Sagu Duri merupakan jenis sagu yang paling luas penyebarannya di Kabupaten Kepulauan Meranti dan memiliki produksi pati yang tinggi. Perbanyakan tanaman sagu terkendala pada ketersediaan bibit sagu yang seragam dalam jumlah yang banyak. Hal ini dapat diatasi salah satunya dengan perbanyakan kultur jaringan melalui tenik kultur meristem apikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian BAP, NAA serta kombinasi BAP dan NAA pada media MS dan mendapatkan perlakuan terbaik terhadap morfogenesis tunas eksplan meristem apikal sagu Duri in-vitro. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Parameter pengamatan meliputi saat muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tunas dan persentase keberhasilan tumbuh. Analisis data menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan DNMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian BAP 2 mg.l-1 + NAA 2 mg.l-1lebih cepat terhadap saat muncul tunas yaitu 60,17 HST, pemberian BAP 1 mg.l-1 menghasilkan jumlah tunas cenderung lebih banyak yaitu 1,83 tunas, pemberian BAP 1 mg.l-1, BAP 2 mg.l-1 dan NAA 2 mg.l-1 menunjukkan respon yang baik terhadap tinggi tunas yaitu 11,83 mm, dan persentase keberhasilan tumbuh cenderung lebih tinggi pada pemberian NAA 1 mg.l-1 dan BAP 1 mg.l-1 + NAA 1 mg.l-1 yaitu 66,67%.