ARTICLE
TITLE

BIOKONVERSI BUAH SEMU JAMBU MENTE MENJADI KONSENTRAT PROTEIN MIKROBIAL

SUMMARY

Penelitian biokonversi buah semu jambu mente menjadi konsentrat protein mikrobial dilakukan di Laboratorium Fisiologi Hasil, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat mulai bulan April 1999 sampai Maret 2000. Tujuan penelitian ada-lah untuk memproduksi konsentrat protein mikrobial dengan menggunakan buah semu jambu mente kering sebagai substratnya melalui proses fermentasi substrat padat. Perlakuan yang dicobakan adalah (A) amonium sulfat sebagai nutrien dengan konsentrasi 0, 1, 2 dan 3% dan (B) lama fermentasi yaitu 48, 72, 96, 120 dan 144 jam. Inokulan yang digunakan dalam fer-mentasi adalah Aspergillus niger. Rancang-an percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktor tunggal, terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Parameter pengamatan meliputi pertambahan bobot biomasa (%), kadar protein dari biomasa (konsentrat protein mikrobial) dan kandungan asam amino dari protein biomasa yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi amonium sulfat, maka kadar protein konsentrat mikrobialnya makin tinggi. Kadar protein tertinggi (17,001%) dicapai pada perlakuan konsen-trasi 3 % amonium sulfat dan lama fermen-tasi 72 jam. Konsentrat protein mikrobial yang dihasilkan mengandung beberapa asam amino esensial yaitu metionin, leusin, fenil alanin, treonin, valin, histidin, tapi tidak mengandung asam amino esensial lisin dan isoleusin. Pertambahan bobot biomasa (konsentrat protein mikrobial) yang tertinggi (0,63%) dihasilkan dengan perlakuan konsentrasi 2 % amonium sulfat dan lama fermentasi 96 jam.

 Articles related

G.P. Ganda Putra,Sutardi Sutardi,Bambang Kartika    

Telah dilakukan penelitian tentang peranan perubahan komponen prekursor aroma dan cita rasa biji kakao lindak selama fermentasi terhadap cita rasa bubuk kakao yang dihasilkan. Penelitian dilaksanakan dengan variasi waktu fermentasi dari 0 hari (tanpa fer... see more

Revista: Agritech

Happy Nursyam    

Abstract This study was aimed to know the changes of the character of tuna fish (Thunnus sp.) which fermented by Lactobacillus plantarum starter culture. Factorand variable used was the time of ripening, namely: 0, 2, 4, 6, 8, and 10 days. The parameters... see more


Catur Sriherwanto,Budhi Santoso Reksohadiwinoto,Anis Herliyanti Mahsunah,Imam Suja’i,Sarny Toelak,Mia Rusmiyati    

Being the world’s third largest producer of cocoa (Theobroma cacao), Indonesia provides abundant cocoa pod husk byproduct. Despite its high content of biological materials, its use as animal feed, however, has been limited due to its low nutritive values... see more


apri dwi anggo,fronthea - swastawati,Widodo Farid Ma'ruf    

Terasi merupakan produk fermentasi udang dengan penambahan garam. Fermentasi dengan garam menyebabkan perombakan protein menjadi asam amino misalnya asam glutamat sebagai penghasil cita rasa khas terasi. Kadar garam dan lama fermentasi merupakan faktor p... see more


Rifki Prayoga Aditia,Desniar Desniar,Wini Trilaksani    

Telur ikan cakalang sebagai hasil samping pengolahan ikan asap potensial dimanfaatkan sebagai hidrolisat protein. Hidrolisis menggunakan fermentasi bakteri diharapkan menghasilkan peptida bioaktif yang bersifat antioksidan dan antibakteri pada hidrolisat... see more