Home  /  Jurnal Agripet  /  Vol: 22 Núm: 2 Par: 0 (2054)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Kandungan Serat Kasar, Kecernaan Serat Kasar, dan Fermentabilitas Bonggol Singkong yang Difermentasi Menggunakan Aspergillus niger

SUMMARY

ABSTRACT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh aras konsentrasi Aspergillus niger dan lama waktu pemeraman yang berbeda terhadap kandungan serat kasar, kecernaan serat kasar, dan fermentabilitas bonggol singkong secara in vitro. Percobaan didesain menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial (RALF) 3x3 dengan 3 ulangan. Fermentasi menggunakan kapang Aspergillus niger dengan 3 aras konsentrasi (A0: 0%, A1: 2,5% dan A2: 5%) dan 3 lama pemeraman (T0: 0 hari, T1: 2 hari dan T2:4 hari). Variabel yang dikaji adalah kandungan serat kasar, kecernaan serat kasar, asam lemak terbang/volatile fatty acid (VFA) parsial berupa asam asetat, propionat, butirat serta VFA total. Data dianalisis ragam kemudian dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi (p<0,05) antara aras starter dan lama waktu pemeraman yang berbeda terhadap kandungan serat kasar, kecernaan serat kasar dan fermentabilitas secara in vitro bonggol singkong yang difermentasi dengan kapang Aspergillus niger. Pada kombinasi perlakuan A2T2 menghasilkan kadar serat kasar terendah (20,12%), peningkatan kecernaan serat kasar tertinggi (41,00%), peningkatan VFA parsial tertinggi meliputi asam asetat (58,40%), propionat (26,16%), butirat (12,73%) dan VFA total tertinggi (95,33%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kombinasi perlakuan aras starter Aspergillus niger dan lama pemeraman dapat meningkatkan kecernaan serat kasar, produksi VFA parsial dan VFA total, serta menurunkan serat kasar bonggol singkong. Kecernaan serat kasar, produksi VFA parsial dan VFA total terbaik, serta kandungan serat kasar bonggol singkong terendah terjadi pada kombinasi perlakuan A2T2 dengan penggunaan aras Aspergillus niger 5% dan lama pemeraman 4 hari.  (Crude fiber content, crude fiber digestibility and fermentability of fermented Cassava cobs using Aspergillus niger) ABSTRAK. The purpose of this study was to determine the effect of Aspergillus niger levels and fermentation duration on crude fiber content, crude fiber digestibility, and fermentability in vitro cassava cobs. This experiment used a completely randomized design with 3x3 factorial pattern and 3 replications. Fermentation used 3 Aspergillus niger levels (A0: 0%, A1: 2,5% dan A2: 5%) and 3 duration (T0: 0 days, T1: 2 days and T2: 4 days). Observed variables were crude fiber content, crude fiber digestibility, partial volatile fatty acid (VFA) involving acetate, propionate, and butyrate, and total VFA. Data were analyzed using the analysis of variance, then followed by Duncan’s Multiple Region Test. The results showed that there was an interaction (p<0.05) between different starter levels and the fermentation duration on crude fiber content, crude fiber digestibility, and fermentability in vitro cassava cobs. The A2T2 treatment combination shows the lowest level of crude fiber content (20.12%), the highest level of crude fiber digestibility (41.00%), the highest level of acetate (58.40%), propionate (26.16%), and butyrate (12.73%), and the highest total VFA (95.33%). It can be concluded that the combination of A. niger levels and fermentation duration can increase crude fiber digestibility, partial VFA, and total VFA, as well as reducing crude fiber content of cassava cobs. The highest level of crude fiber digestibility, partial VFA, and total VFA, and the lowest crude fiber contents occurred in the combination of A2T2 treatment using 5% level of A. niger with 4 days of fermentation duration.

 Articles related

Adli Adli,Dewi Febrina,Zumarni Zumarni,Fitrah Khairi,Sadarman Sadarman    

ABSTRACT. Pelepah sawit dapat diolah dengan penambahan filtrat abu sekam padi (FASP) dan filtrat abu tandan kosong (FATK) selanjutnya digunakan sebagai bahan pembuatan wafer. Perbedaan sumber filtrat dan bahan perekat dalam pembuatan wafer memengaruhi fr... see more

Revista: Jurnal Agripet

Dessy Susanti,Novirman Jamarun,Fauzia Agustin,Tri Astuti,Gusri Yanti    

ABSTRAK. Pucuk tebu dan titonia merupakan hijauan alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan sumber protein pada ternak ruminansia, tetapi terkendala dengan adanya kandungan lignin dan zat anti nutrisi. Untuk itu dilakukan penelitian yang ... see more

Revista: Jurnal Agripet

Iman Hernaman,Budi Ayuningsih,Diky Ramdani,Romy Zamhir Al Islami    

ABSTRAK. Potensi tongkol jagung sebagai pakan ruminansia sangat besar, namun dibatasi penggunaannya karena kadar ligninnya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui hubungan antara kandungan lignin dan serat kasar tongkol jagung ... see more

Revista: Jurnal Agripet

Aisyah Nurhajah,Agung Purnomoadi,Dian Wahyu Harjanti    

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara konsumsi serat kasar dan lemak kasar dengan total solid dan lemak susu kambing Peranakan Ettawa. Penelitian ini menggunakan metode survei dan purposive sampling. Sampel yang digunakan pada pene... see more

Revista: Jurnal Agripet

Wulandari Wulandari,Santi Santi,Andi Tenri Bau Astuti Mahmud    

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama penyimpanan terbaik untuk mendapatkan silase daun jati dengan kandungan nutrisi yang lebih optimal, yang dilakukan pada bulan Januari-Maret 2021 di Desa Bonra Kec. Mapilli Kab. Polewali Mandar dan dil... see more