ARTICLE
TITLE

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Burnout Syndrome pada Tenaga Kesehatan IGD Selama Pandemi Covid-19 di RSAL Dr. Mintohardjo

SUMMARY

Health workers work hard during the Covid-19 pandemic with demands to minimize errors so that concentration, physical, mental and emotional readiness is needed in providing services and various other conditions that ultimately lead to emotional exhaustion, depersonalization and low self-achievement. This study aims to determine the factors associated with burnout syndrome in emergency department health workers during the Covid-19 pandemic at RSAL Dr. Mintohardjo in 2021. The design of this study was cross-sectional. The research subjects were 40 health workers consisting of doctors, midwives and nurses who were selected by total sampling technique. The research instrument is a questionnaire that has been tested for validity and reliability with Cronbach alpha coefficients = 0.850 and 0.803. The data were analyzed using the Chi-square test. The results showed that the number of health workers who experienced burnout was 40% and the p-value for the availability of personal protective equipment = 0.008, the p-value for social support = 0.021. Furthermore, it was concluded that the availability of personal protective equipment and social support was associated with the incidence of burnout syndrome at RSAL Dr. Mintohardjo. The hospital can provide psychological support to health workers, namely by providing counseling service facilities to health workers in need.Keywords: burnout syndrome; availability of personal protective equipment; social support ABSTRAK Tenaga kesehatan bekerja keras selama masa pandemi Covid-19 dengan tuntutan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan sehingga diperlukan konsentrasi, kesiapan fisik, mental dan emosional dalam memberikan pelayanan dan berbagai kondisi lainnya yang akhirnya menimbulkan kelelahan emosional, depersonalisasi dan rendahnya prestasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan burnout syndrome pada tenaga kesehatan instalasi gawat darurat selama pandemic Covid-19 di RSAL Dr. Mintohardjo pada tahun 2021. Rancangan penelitian ini adalah crosssectional. Subyek penelitian adalah 40 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, bidan dan perawat yang dipilih dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan koefisien Cronbach alpha = 0,850 dan 0,803. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang mengalami burnout adalah 40% dan nilai p untuk ketersediaan alat pelindung diri = 0,008, niali p untuk dukungan sosial = 0,021. Selanjutnya disimpulkan bahwa ketersediaan alat pelindung diri dan dukungan sosial berhubungan dengan kejadian burnout syndrome di RSAL Dr. Mintohardjo. Pihak rumah sakit dapat memberikan dukungan psikologis kepada tenaga kesehatan, yaitu dengan memberikan fasilitas layanan konseling pada tenaga kesehatan yang membutuhkan.Kata kunci: burnout syndrome; ketersediaan alat pelindung diri; dukungan sosial

 Articles related

Paiman SoeparmantoFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENYULUHAN KADER POSYANDU KEPADA IBU HAMIL (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Turen, Tumpang dan Pakisaji, Kabupaten Dati II Malang)    

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penyuluhan kelompok Kader Posyandu kepada ibu hamil. Dalam menganalisis tujuan tersebut, kami pelajari sampel Kader Posyandu di tiga Puskesmas. Kriteria Puskesmas sa... see more


Endo Dardjito,Saudin Yuniarno,Condro Wibowo,Agung Saprasetya DL,Hidayah DwiyantiBEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN BANYUMAS    

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a communicable disease which caused by a dengue virus and spread by Aedes sp. Mosquito especially Aedes aegypti. DHF disease marked with 2 - 7 days fever, sometimes bifasik, bleeding tendency with at least one matte... see more


Dwi Sisca Kumala Putri,Tri Yunis Miko WahyonoFAKTOR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN WASTING PADA ANAK UMUR 6 – 59 BULAN DI INDONESIA TAHUN 2010    

Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan prevalensi wasting pada anak di bawah umur lima tahun (balita) tidak mengalami penurunan yang berarti, yaitu dari 13,6 persen pada tahun 2007 menjadi 13,3 persen pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk meng... see more


Irnawati Marsaulina,Arlinda Sari WahyuniFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI HORTIKULTURA DI KECAMATAN JORLANG HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2005    

Pestisida adalah bahan beracun dan berbahaya, bila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan keracunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model pencegahan keracunan pestisida pada petani hortikidtura di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Sim... see more


Umar Firdous,Eko Rahardjo,Roselinda RoselindaFAKTOR-FAKTOR PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PUTUS BEROBAT    

Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini tergolong penyakit yang ditularkan melalui udara, yaitu melalui percikan ludah dari penderita TB yang batuk, bersin, tertawa bahkan waktu menyany... see more