ARTICLE
TITLE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI HORTIKULTURA DI KECAMATAN JORLANG HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2005

SUMMARY

Pestisida adalah bahan beracun dan berbahaya, bila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan keracunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model pencegahan keracunan pestisida pada petani hortikidtura di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2005. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain case control. Pengambilan sampel dengan cara purposive berjumlah 144 petani dengan melakukan matching jenis kelamin dan umur. Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat (Chi square) dan multivariat (regressi logistik ganda). Hasil temuan penelitian dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan ada hubungan status gizi tidak baik, dosis yang tidak sesuai anjuran, tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD), kebersihan badan, alat penyemprot yang dipakai terhadap kejadian keracunan pestisida dengan nilai p<0,05, sedangkan tingkat pendidikan dan jenis pestisida tidak ada hubungan. Hasil temuan penelitian dengan menggunakan uji regressi logistik ganda menunjukkan ada pengaruh status gizi tidak baik, dosis tidak sesuai anjuran dan tidak memakai APD terhadap kejadian keracunan pestisida sebesar 72,9%. Berdasarkan temuan diperlukan kerja sama lintas sektor dari Dinas Kesehatan dan Pertanian, meningkatkan organisasi kelompok tani dalam penyuluhan serta pengadaan APD dengan harga yang terjangkau melalui koperasi petani dalam mencegah keracunan pestisida serta pencemaran lingkungan terhadap tanah, air dan udara.   Kata kunci: keracunan pestisida, cholinesterase, strategi pencegahan.

 Articles related

Paiman SoeparmantoFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENYULUHAN KADER POSYANDU KEPADA IBU HAMIL (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Turen, Tumpang dan Pakisaji, Kabupaten Dati II Malang)    

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penyuluhan kelompok Kader Posyandu kepada ibu hamil. Dalam menganalisis tujuan tersebut, kami pelajari sampel Kader Posyandu di tiga Puskesmas. Kriteria Puskesmas sa... see more


Endo Dardjito,Saudin Yuniarno,Condro Wibowo,Agung Saprasetya DL,Hidayah DwiyantiBEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN BANYUMAS    

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a communicable disease which caused by a dengue virus and spread by Aedes sp. Mosquito especially Aedes aegypti. DHF disease marked with 2 - 7 days fever, sometimes bifasik, bleeding tendency with at least one matte... see more


Dwi Sisca Kumala Putri,Tri Yunis Miko WahyonoFAKTOR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN WASTING PADA ANAK UMUR 6 – 59 BULAN DI INDONESIA TAHUN 2010    

Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan prevalensi wasting pada anak di bawah umur lima tahun (balita) tidak mengalami penurunan yang berarti, yaitu dari 13,6 persen pada tahun 2007 menjadi 13,3 persen pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk meng... see more


Umar Firdous,Eko Rahardjo,Roselinda RoselindaFAKTOR-FAKTOR PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PUTUS BEROBAT    

Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini tergolong penyakit yang ditularkan melalui udara, yaitu melalui percikan ludah dari penderita TB yang batuk, bersin, tertawa bahkan waktu menyany... see more


Woro RiyadinaFAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA OPERATOR POMPA BENSIN (SPBU) DI JAKARTA    

Berdasarkan atas hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa prevalensi hipertensi pada operator pompa bensin (SPBU) di Jakarta sebesar 13,8%.Atas dasar besarnya risiko untuk terjadinya hipertensi (OR) pada operator pompa bensin (SPBU) tersebut maka ... see more