ARTICLE
TITLE

Implementasi Pendekatan Belajar Aktif di Sekolah Menengah Atas DOI : 10.24832/jpnk.v20i1.124

SUMMARY

The aim of this study is to identify the level of implementation of active learning approach in curriculum documents as well as teaching-learning process in senior secondary schools in Indonesia. The study was conducted in 2012 in 99 districs of 33 provinces using multistage sampling. The result showed that almost all the schools (92,8%) already incorporate active learning approach into the curriculum document, ie the syllabus and lesson plan. However, in terms of implementation in teaching-learning process active learning approach has not been much done. It is known from the high levels of use of written test. Almost all (93,8%) teachers often use written tests to assess their students. Factors become obstacles in implementing active learning, such as inadequate availability of facilities, lack of teacher training, lack of learning resources, not enough time allocation, difficult to evaluate learning, inadequate teacher skills, low motivation of teacher, and the number of students is too many. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengidentifikasi tingkat implementasi pendekatan belajar aktif dalam dokumen kurikulum dan proses belajar mengajar di SMA. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2012 di 99 kabupaten/kota dari 33 provinsi dengan menggunakan multistage sampling. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hampir semua (92,8%) sekolah telah memuat pendekatan belajar aktif dalam dokumen kurikulum, yakni pada silabus dan RPP. Namun, dalam proses belajar mengajar pendekatan belajar aktif belum banyak dilaksanakan. Hal ini dapat diketahui dari tingginya tingkat penggunaan tes tertulis dalam penilaian. Hampir semua (93,8%) guru sering menggunakan tes tertulis untuk menilai siswa. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam mengimplementasikan belajar aktif, antara lain ketersediaan sarana yang tidak memadai, minimnya pelatihan terhadap guru, ketersediaan sumber belajar yang tidak mencukupi, ketersediaan waktu tidak mencukupi, jumlah siswa terlalu banyak, motivasi guru rendah, sulit melaksanakn evaluasi pembelajaran, dan kemampuan guru kurang memadai.

 Articles related

Hanifah Mahat,Syifa’ Suhaimi,Nasir Nayan,Yazid Saleh,Mohmadisa Hashim,Edi Kurniawan    

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi penerapan pendekatan pembelajaran hiburan dalam pelatihan Geografi Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia. Pendekatan kuantitatif dengan desain survei menggunakan kuesioner digunakan pen... see more


Paramita Ayuningtyas, Dwi Sulisworo    

AbstractThe background of this quasy experimental research is the lack of students’ independency in carrying out experiments, the low integration of information technology to explore student ability, also PLE approach that has not been widely implement... see more


Anastasia Endah Anastika Dewi,Mukminan Mukminan  10.21831/jpe.v4i1.7691    

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendapatkan bukti-bukti otentik implementasi pendekatan saintifik, (2) Menilai kesesuaian pendekatan saintifik. (3) Menemukan faktor-faktor penghambat dan pendukung implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran&n... see more


Kadek Ermi Rosalina    

Matematika merupakan alat untuk memberikan cara berpikir, menyusun pemikiran yang jelas, tepat, dan teliti. Dalam pembelajaran matematika tentunya tidak lepas dari ciri matematika itu sendiri yaitu (1) memiliki objek kejadian yang abstrak dan (2) berpola... see more


Firda Nuril Yahya    

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan kendala yang ditemui guru beserta upaya guru untuk mengatasinya dalam implementasi pendekatan saintifik dengan authentic assessment kurikulum 2013 pada pembelajaran m... see more