ARTICLE
TITLE

Perbedaan Tingkat Stres Mahasiswa Perantauan dan Bukan Perantauan

SUMMARY

The students who study in the Faculty of Health of Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta come from various area in Indonesia. Various socio-cultural aspects and academic aspects may cause some problems. It can make difficult for them to adapt with the environment which eventually make them stressful. This study aimed to find out the stress level difference between overseas students and domestic students. This study used a comparative descriptive design recruiting 188 respondens by stratified random sampling technique. Data were collected by using perceived of stress scale questionnaire. Data were analyzed using Chi square test. The results of this study showed that of 13(6,92%) female respondens who had severe stress. Domestic students tend to experience mild stress, which is 76 (80.85%) but overseas student more often severe stress 10 (10.64%). Students from Medical Records had more often mild stress 33 (17.55%). Data were analyzed using Chi Square test. The results showed that there were no significant differences in the stress level between overseas students and domestic students (p>0.05) Keywords: domestic students; overseas students; stressABSTRAKMahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perbedaan sosial, budaya dan sistem pembelajaran akan menimbulkan masalah bagi mahasiswa perantauan dan bukan perantauan. Masalah tersebut dapat memicu stres pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres mahasiswa perantauan dan bukan perantauan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah 188 mahasiswa. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner Perceived of Stress Scale. Uji statistik menggunakan Chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan mengalami stres berat sebanyak 13(6,92%). Mahasiswa bukan perantauan mengalami stres sedang sebanyak 76(80,85%). Mahasiswa perantauan lebih banyak mengalami stres berat sebanyak 10(10,64%). Jurusan Rekam Medis merupakan jurusan dengan mahasiswa yang paling banyak mengalami stres sedang sebanyak 33(17,55%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat stres mahasiswa perantauan dan bukan perantauan di Fakultas Kesehatan Unjani Yogyakarta (p>0,05).Keywords: mahasiswa bukan perantauan; mahasiswa perantauan; stres

 Articles related

Siti Rahmi,Riski Sovayunanto,Nurul Fadilah    

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Tingkat Stres Belajar Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan Di Tengah Pandemi Covid-19. Adapun metode penelitian yang digunakan dengan  pendekatan kuantitatif yang sifatnya deskriptif atau dapat dikatak... see more


Muhammad Helmi Hakim,Ratika Sekar Ajeng Ananingtyas    

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dzikir dalam menurunkan tingkat stres dan juga untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah dan detak jantung terhadap tingkat kesetresan mahasiswa fisika. Sampel yang digunakan sebanyak 3 mahasiswa, ya... see more

Revista: Briliant

Vitria Larseman Dela    

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres dan strategi coping stress mahasiswa bimbingan konseling yang menyusun skripsi di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, dimana masih banyak mahasiswa yang tidak bisa ... see more


Made Indra Ayu Astarini,Ah. Yusuf,Purwaningsih Purwaningsih    

Perubahan lingkungan belajar dari lingkungan akademis ke lingkungan klinik dapat memicu munculnya stres. Ketidaksiapan mahasiswa dalam praktik akan menimbulkan perilaku tidak caring terhadap pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui peng... see more


Mardyan Sofian    

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan pengaruh kematangan emosi dan kecerdasan spiritual terhadap manajemen stres dalam belajar fisika mahasiswa jurusan pendidikan fisika UIN Alauddin Makassar angkatan 2009 sampai 2012. Pen... see more