SUMMARY
Magnetotelluric (MT) method has been applied to identify subsurface structures in Guci Geothermal Area, Mount Slamet. The objective of this research is to analyze the subsurface configuration based on the resistivity value beneath the Bojong district, Tegal regency, Central Java province. Stages of data processing started with transforming the data from the time domain to the frequency domain, and then graphing resistivity apparent to frequency and graph phase versus frequency, smoothing the graph and the last, inversion modeling with final result of 2D resistivity cross section. The results of data processing magnetotelluric (MT) revealed three groups of rock resistivity value. The high resistivity value (> 1000 O.m) represented the basement as a heat source. Low resistivity value (<10 O.m) is interpreted as alterated rocks that became cap rock. The resistivity value between 10-225 Om assosiaed with the porous and permeable rocks that store thermal fluids as the geothermal reservoir. The other layer with resistivity value 225-1000 Om might be as Tertiary sediment. Base on MT resistivity crosss section, the location that may have geothermal prospects, namely in the area of Guci depression, with a reservoir thickness of 600-1000m and at 750-1600m depth that covered by alterated rocks as cap rocks. AbstrakPenelitian geofisika dengan menggunakan metode magnetotellurik (MT) telah dilakukan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan kawasan panas bumi Guci, Gunung Slamet. Tujuan penelitian untuk menganalisis struktur bawah permukaan berdasarkan distribusi nilai tahanan jenis ini dilakukan di kawasan yang terletak di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Tahap pengolahan data dimulai dengan mengubah data dari domain waktu ke domain frekuensi, kemudian pembuatan grafik tahanan jenis semu terhadap frekuensi dan grafik fase terhadap frekuensi, smoothing grafik dan terakhir pemodelan inversi dengan hasil akhir berupa penampang tahanan jenis 2D. Hasil pengolahan data magnetotelurik (MT), menunjukkan ada tiga kelompok nilai tahanan jenis batuan. Nilai tahanan jenis tinggi (>1000 O.m) berkaitan dengan batuan dasar sebagai sumber panas. Nilai tahanan jenis rendah (<10 O.m) ditafsirkan sebagai batuan ubahan yang menjadi batuan penudung. Nilai tahanan jenis antara 10-225 Om berasosiasi dengan lapisan batuan yang bersifat poros dan permeabel yang menyimpan fluida panas, dapat berperan sebagai reservoir panas bumi. Lapisan lain dengan nilai tahanan jenis antara 225-1000 Om kemungkinan sebagai batuan sedimen Tersier. Dari kajian penampang tahanan jenis MT, lokasi yang kemungkinan mempunyai prospek panas bumi, yaitu di daerah depresi Guci, dengan ketebalan reservoir 600- 1000 m pada kedalaman 750-1600 m yang ditutupi oleh lapisan penudung berupa batuan ubahan.