SUMMARY
Dalam menghadapi pandemi covid 19 serta diberlakukannya social distancing di kota Denpasar, membawa dampak bagi perekonomian. Salah satu karakteristik sektor informal adalah cenderung menggunakan sumber daya lokal dan tidak memiliki izin resmi sehingga usaha sektor informal sangat beraneka ragam seperti pedagang kaki lima. Pedagang Lima Kaki buah pikiran dari pedagang yang berjualan di area pinggir perlintasan para pejalan kaki atau trotoar. Perdagangan sendiri merupakan aktivitas bisnis yang sangat fundamental. Kenyataannya menunjukkan bahwa usaha kecil sendiri adalah penyumbang besar pada kekuatan ekonomi negara. Dibutuhkan strategi dalam pemasaran bagi para Pedagang Kaki Lima dengan analisis SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (streghts) dan peluang (opportunities), namun secara kebersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).