SUMMARY
Penyebaran virus corona terjadi hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia dan lebih khususnya di wilayah Papua. Situasi ini berdampak pada sektor pendidikan dalam hal ini pada proses pembelajaran yang mengalami perubahan secara drastis dari pembelajaran onsite atau tatap muka jadi pembelajaran daring dan di masa transisi sekarang ini berubah lagi pola baru yakni penerapan sistem Shift dalam pembelajaran. Permasalahan yang penulis kaji dalam penulisan ini ialah seperti apa dampak positif dan negatif dalam penerapan sistem pembelajaran Shift di masa transisi bagi pendidik, peserta didik dan orang tua peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap sistem pembelajaran Shift bagi pendidik, peserta didik dan orang tua. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, mengamati, tanya jawab serta dokumentasi menggunakan handphone. Hasil kajian tentang sistem pembelajaran Shift di masa transisi dibagi menjadi dua shift yakni shift pertama: peserta didik mengikuti pembelajaran di sekolah pada pukul 08.00-09.30 sedangkan shift kedua: pada pukul 10.00-11.30 dan pendidik menggunakan metode ceramah, tanya jawab, mengadakan simulasi dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Tanya jawab, simulasi dan selanjutnya pemberian penugasan untuk dikerjakan di rumah. Dengan demikian, sistem pembelajaran Shift di masa transisi baik untuk guru, siswa dan para orang tua siswa serta semua komponen pada sistem Shift dan pembelajaran budi pekerti Kristen sehingga dapat menggapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.