SUMMARY
Premenstrual Syndrome merupakan masalah kesehatan yang paling banyak dikeluhkan oleh wanita usia produktif. Penelitian ini bertujuan meneliti hubungan aktivitas fisik dengan kejadian PMS pada mahasiswi Fakultas Kesehatan UNUSA. Metode penelitian ini menggunakan analitik korelasional cross sectional study. Sampel penelitian ini mahasiswi Fakultas Kesehatan UNUSA yang terdiri dari 4 program studi sejumlah 39 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan kriteria mahasiswi aktif Fakultas Kesehatan UNUSA yang berusia 18-27 tahun dan telah mengalami menstruasi. Analisis data penelitian ini menggunakan Uji Rank Spearman. Hasil penelitian aktivitas fisik dari 39 responden, memiliki kategori ringan 22 (56,4%), kategori sedang 15 (38,5%), dan kategori berat 2 (5,1%). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan 16 (41,0%) responden tidak mengalami PMS, dan sebanyak 23 (59,0%) responden mengalami PMS. Hasil analisis bivariat diketahui Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,1, artinya ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian PMS. Angka koefisien korelasi 0,938, artinya tingkat kekuatan hubungan aktivitas fisik dengan kejadian PMS sangat kuat. Simpulan pada penelitian ini ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian PMS dengan tingkat hubungan kuat. Diharapkan mahasiswi dapat melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan cara berolahraga, agar meningkatkan kesehatan dan mengurangi dampak dari PMS.