ARTICLE
TITLE

GAMBARAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK PENDERITA HIPERTENSI DI DENPASAR

SUMMARY

ABSTRAKPrevalensi hipertensi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini mendorong peningkatan upaya pencegahan dan penanganan hipertensi baik secara farmakologi dan nonfarmakologi. Peningkatan aktivitas fisik merupakan salah satu rekomendasi manajemen awal dari sisi nonfarmakologi.  Saat ini belum banyak data yang menggambarkan tingkat aktivitas fisik penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat aktivitas fisik penderita hipertensi di Denpasar. Rancangan penelitian adalah deskriptif potong lintang dengan pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian terdiri atas 100 pasien hipertensi yang melakukan kunjungan ke empat puskesmas di Denpasar. Data penelitian merupakan data primer yang didapat dari hasil wawancara berdasarkan kuesioner aktivitas fisik Baecke. Dari 100 subjek penelitian, 95% diantaranya melakukan aktivitas fisik sedang dan 5% melakukan aktivitas fisik ringan. Proporsi aktivitas fisik ringan tertinggi ditemukan pada subjek dengan karakteristik umur < 60 tahun (80%), jenis kelamin perempuan (60%), dan indeks massa tubuh (IMT) pada kategori obesitas I (60%). Selain itu, subjek yang beraktivitas fisik ringan paling banyak memiliki hipertensi tingkat 2. Sementara itu, proporsi aktivitas fisik sedang tertinggi ditemukan pada subjek dengan karakteristik umur > 60 tahun (58,9%), jenis kelamin perempuan (65,3%), dan IMT pada kategori normal (35,8%). Selain itu, subjek yang beraktivitas fisik sedang paling banyak memiliki hipertensi tingkat 1. Tidak ada dari subjek penelitian yang memiliki aktivitas fisik berat. Kata Kunci: hipertensi, aktivitas fisik, umur, jenis kelamin, IMT, tekanan darah

 Articles related

Ni Made Anggi Dwi Jayanti, dewi sutriani mahalini, I Made Gede Dwi Lingga Utama    

Pendahuluan: Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit yang diawali terinfeksinya host oleh Japanese Encephalitis Virus (JEV) yang bersifat zoonosis dan sebagai salah satu penyebab utama encephalitis atau radang otak. Kasus klinis JE lebih sering pada a... see more


Kadek Adindya Pradnya Putri, Ni Ketut Sri Diniari, Lely Setyawati Lely Setyawat, Cokorda Bagus Jaya Lesmana    

Kecemasan adalah sebuah reaksi yang timbul dari suatu masalah atau stresor. Reaksi kecemasan dapat bermacam-macam, ada pula yang smenjadi semakin parah dan menjadi sebuah gangguan kecemasan. Keluarga bertanggung jawab sebagai family caregiver, artinya se... see more


Olivia Vanya Wardoyo, Wayan Citra Wulan Sucipta Putri, Dyah Pradnyaparamita Duarsa    

Tingginya angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Upaya pencegahan memegang peranan yang sangat penting di dalam menekan angka kejadian kasus dengue. Keberhasilan pencegahan DBD dipengaruhi oleh pemah... see more


Mutiara Anissa, Resti Rahmadika Akbar    

Latar Belakang: Depresi adalah gangguan jiwa yang paling sering ditemukan pada populasi umum. Pendidikan kedokteran di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan dokter yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Proses tersebut menyebabkan ... see more


Made Ayu Devi Pita Loka, Made Ratna Saraswati    

ABSTRAK Diabetes melitus (DM) sudah semakin banyak ditemui. Oleh karena itu, penting bagimasyarakat untuk memiliki pengetahuan mengenai DM, terutama faktor risikonya sehingga dapatdicegah lebih dini. Prevalensi DM diprediksi akan meningkat pada tahun 203... see more