ARTICLE
TITLE

Kajian Penerapan Ruang Adaptif pada Perencanaan Kebun Botani

SUMMARY

Perubahan iklim mempengaruhi banyak hal salah satunya keanekaragaman tumbuhan. Indonesia memiliki jumlah spesies tumbuhan terancam kepunahan yang terus meningkat setiap tahunnya. Kebun Botani yang mencakup fungsi konservasi, wisata, penelitian, pendidikan dan jasa lingkungan menjadi wadah perlindungan ex-situ, yang mengumpulkan, memelihara, dan memperbanyak berbagai tanaman untuk membentuk dan mengembangkan habitat baru. Penerapan konsep ruang adaptif lekat dengan beradaptasi terhadap lingkungan. Beradaptasi terhadap lingkungan ini diaplikasikan berdasarkan prinsip arsitektur ekologis yaitu penggunaan sistem desain yang alami, mendesain sistem hemat energi, peminimalan limbah, dan membentuk hubungan yang harmonis dengan alam. Prinsip tersebut sebagai landasan konsep kebun botani menjadi kawasan yang berkelanjutan, menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan serta meningkatkan kualitas lingkungan kawasan yang sehat.Climate change affects many things, one of which is plant diversity. Indonesia has a number of plant species threatened with extinction which continues to increase every year. Botanical Gardens which include functions of conservation, tourism, research, education and environmental services become ex-situ protection containers, which collect, maintain and multiply various plants to form and develop new habitats. The application of the concept of adaptive space closely adapts to the environment. Adapting to the environment is applied based on the principles of ecological architecture, namely the use of natural design systems, designing energy-saving systems, minimizing waste, and forming a harmonious relationship with nature. These principles serve as the basis for the concept of a botanical garden becoming a sustainable area, maintaining the harmony and balance of the environmental ecosystem and improving the environmental quality of a healthy area.

 Articles related

Clarissa Livania, B O Y Marpaung    

Kurangnya pemahaman masyarakat dan stigma negatif yang muncul terhadap penyandang gangguan jiwa membuat kesalahan dalam mengatasi masalah gangguan kejiwaan. Masyarakat lebih memilih untuk melakukan pengobatan secara tradisional yang membuat kondisi si pe... see more


Assaf Arief,Muhammad Yunus Abbas    

Electronic-based Governance System (SPBE) or known as e-government is an effort to utilize information and communication technology to support government systems and improve the effectiveness and efficiency of government institutions' performance. The im... see more


DWI ARYANTA    

ABSTRAKLayanan komunikasi Public Protection and Disaster Relief (PPDR) di Indonesia saat ini bekerja pada frequency band 400 MHz melalui teknologi narrowband. Semakin beragamnya layanan dan kebutuhan informasi membutuhkan pengembangan ke arah penerapan t... see more

Revista: Elkomika