ARTICLE
TITLE

KAMPUS MERDEKA (INDEPENDENT CAMPUS) POLICY IN INDONESIA: A BRIEF OVERVIEW 10.31800/jtp.kw.v11n1.p255--278

SUMMARY

Implementing the Kampus Merdeka (Independent Campus) policy for higher education in Indonesia opens new perspectives on the transformation of higher education. This strategic approach aims to improve institutions' quality flexibly and wants to place students in a central position in the university by involving students in the real-world activities through various field projects. Nevertheless, few doubts arise on how this policy program is implemented, including its sustainability. Through evidence-based critical review, this article aims to review the implementation of the Kampus Merdeka policy and some of the challenges that may arise. We identify three main challenges, including decision-making authority, external collaboration, and benchmarks of success which then lead to conclusions and recommendations regarding the skills of higher education institutions in carrying out external collaboration and tools to measure the success of field projects.AbstrakPenerapan kebijakan Kampus Merdeka pada pendidikan tinggi di Indonesia membuka perspektif baru dalam transformasi pendidikan tinggi. Pendekatan strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas institusi secara fleksibel dan menempatkan mahasiswa pada posisi sentral di perguruan tinggi dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan di dunia nyata melalui berbagai proyek lapangan. Namun demikian, beberapa keraguan muncul tentang bagaimana program kebijakan ini diimplementasikan, termasuk keberlanjutannya. Dengan pendekatan tinjauan literatur berbasis bukti, artikel ini mengulas implementasi kebijakan Kampus Merdeka dan beberapa tantangan yang mungkin muncul. Kami mengidentifikasi tiga tantangan utama, antara lain kewenangan pengambilan keputusan, kolaborasi eksternal, dan tolok ukur keberhasilan. Ketiganya mengarah pada kesimpulan dan rekomendasi mengenai keterampilan institusi pendidikan tinggi dalam melakukan kolaborasi eksternal beserta instrumen untuk mengukur keberhasilan proyek-proyek di lapangan.

 Articles related

Dipa Suharto,Encep Syarief Nurdin,Bagja Waluya    

Pedagogical Content Knowledge (PCK) merupakan salah satu dari empat kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru. Penguasaan kompetensi PCK menjadi penting karena dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik. Dengan demikian, mahasis... see more


Muhamad Afandi,Sari Yustiana,Sri Wahyuningsih    

AbstractThe purpose of this study is to analyze the “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)” program from the perspective of teachers’ teaching readiness. The study used a qualitative approach carried out at one elementary school in Wonosobo Regency, Cent... see more


Utari Dewi,Alim Sumarno,Lamijan Hadi Susarno Abstract viewed: 97 PDF Downloaded: 53    

The purpose of this study was to determine the effectiveness of bold learning tools for Model Development and Reality courses in the form of semester learning plans (RPS), media, and learning materials. This learning tool will be used by students who col... see more


Achmad Mudrikah,Ahmad Khori,Hamdani Hamdani,Abdul Holik,Luki Luqmanul Hakim,Bambang Yasmadi,Hamdan Hidayat    

Pendidikan menjadi bagian yang sangat penting dalam meningkatkan kulitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan banyak terobosan program pendidikan pada berbagai jenjang pendidikan termasuk perguruan tinggi seperti Universitas Islam Nusantara. Peneliti... see more


Rully Pramudita, Saludin Muis, Kristiana Widiawati, Ayu Medina Prameswari, Febriyanti Valentina    

Abstrak: Kebijakan terbaru yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Kebijakan Belajar Mandiri – Kampus Merdeka, pemerintah sangat mengharapkan peran serta seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia mampu mencetak dosen dan mahasiswa yang d... see more