ARTICLE
TITLE

POTENSI BAMBU TALI (Gigantochloa apus J.A. & J.H. Schult. Kurz) SEBAGAI OBAT DI BALI

SUMMARY

Publikasi yang mengungkap tentang peng-gunaan bambu dalam dunia pengobatan masih sedikit sekali bila dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Penelitian ini bertujuan mengangkat kearifan lokal yang ada di Bali tentang penggunaan bambu tali sebagai obat, mengetahui komponen kimia dasar penyusun bambu tali dan mengetahui kandungan senyawa kimia aktif yang berpotensi sebagai obat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, eksplorasi materi genetik, dan laboratorium (uji proksimat dan GCMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat belas respon-den (51,85%) menyatakan bahwa bambu tali berpotensi sebagai obat, berdasarkan lontar usada (kitab pengobatan tradisional Bali) dan sudah mempraktekannya secara langsung terhadap pasien. Akar bambu tali dapat mengobati kencing manis, kencing batu, maag, liver (sakit kuning), hipertensi, ginjal, kanker payudara, limpa, kanker darah, dan batuk. Sedangkan batang (buluh) bambu tali dapat digunakan untuk meremajakan kulit bekas luka, memper-lancar persalinan, mengobati luka, dan mengobati panas dalam. Pengujian prok-simat menunjukkan bahwa bambu tali mengandung protein 2,02% (akar)-4,72% (batang), lemak 6,71% (batang)-7,78% (akar), abu 4,05% (batang)-11,21% (akar), air 8,51% (akar)-8,51% (batang), karbohidrat 70,49% (akar)-76% (batang), pati 12,18% (batang)-13,07% (akar), serat 59,21% (batang)-62,67% (akar) dan antioksidan 29,91 ppm (batang)-42,88 ppm (akar). Pengujian gas chromato-graphy mass spectrometry (GCMS) menggunakan pelarut non polar (hexane) menunjukkan bahwa bambu tali mengan-dung asam lemak, baik asam lemak jenuh (palmitic acid, myristic acid, stearic acid, dan lain-lain) maupun asam lemak tidak jenuh (oleic acid dan lain-lain) serta senyawa lainnya (kurkumin, limonen, dan lain-lain). Ditemukan pula senyawa aromatik seperti toluene, naphthalene, dan 1,3,5-trimethyl benzene. 

 Articles related

Agus Sujarwanta,Suharno Zen    

Malaria is still a health problem in Indonesia caused by the protozoan genus Plasmodium through the bite of the Anopheles mosquito. One of the plants that can also be used to treat fever caused by parasitic diseases is bamboo (Bambusa sp.). The purpose o... see more


Wa Ode Muliastuty Arsyad,Deazy Rachmi Trisatya    

Bambu merupakan salah satu material yang mengandung lignoselulosa yang potensial dimanfaatkan sebagai produk majemuk, khususnya papan partikel.  Pemanfaatan ini masih terbatas karena sifat sensitif bambu terhadap kelembapan dan rendahnya ketahanan t... see more


Author(s):Ni Nyoman Tria Febrina,Syamsul Bahri,Dewa Ayu Citra Rasmi    

Telah dilakukan penelitian tentang potensi probiotik Bakteri Asam Laktat (BAL) dari susu segar kambing Etawa yang difermentasi dalam bambu Betung (Dendrocalamus asper) dan bambu Tali (Gigantochloa apus). Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui potensi ... see more


Edy Hartulistiyoso,Muhamad Yulianto,Irawan Senatosa    

AbstractThermoacoustics refrigeration is considered as one of cooling method, which recently developed. This method can be applied for cooling of foods in particular vegetables. The important components in thermoacoustics refrigeration are: resonator tub... see more


Effendi Arsad    

Bambu  di Indonesia potensinya  sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan dengan baik, bambu  merupakan tumbuhan mudah dikembangkan dan mempunyai daur hidup yang relatif cepat, dengan waktu panen hanya 3 – 4 tahun. Bambu merupakan tumbuhan yan... see more