ARTICLE
TITLE

Determination of Diazinon Residue Used in Shallot against Armyworm (Spodoptera exigua)

SUMMARY

The research was carried out to identify the residue of diazinon in shallot crop which was grown inYogyakarta Special Territory, Bantul Regency (Parangtritis, Samas and Sanden). Questionnaires were also distributed to farmers in the area to find out the background of diazinon application. Samples were taken from these locations and Bantul market, and were analyzed using Thin Layer and Gas Chromatography (TLC and GC) methods. TLC technique detected diazinon residues in all samples except Parangtritis sample from farmers plot with no diazinon spraying. GC results showed that all the samples diazinon residues were well below maximum residue limit (MRL). The least residue level (0.0029 ppm) was detected in one week after harvesting sample from Sanden. The highest residue level (0.0231 ppm) was detected in the harvesting time sample from Parangtritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi residu diazinon pada bawang merah dari daerah Parangtritis, Samas dan Sanden, Kabupaten Bantul, DI. Yogyakarta. Kuesioner dibagikan kepada petani untuk mengetahui latar belakang penggunaan diazinon serta aspek lain yang berkaitan, seperti frekuensi dan dosis aplikasi. Sampel uji diambil dari ketiga lokasi tersebut ditambah sampel lain dari Pasar Bantul. Sampel dianalisis dengan metode thin layer chromatography (TLC) dan metode gas chromatography (GC). Deteksi residu diazinon dengan metode TLC menunjukkan adanya residu diazinon di semua lokasi, kecuali pada sampel yang berasal dari lahan petani di daerah Parangtritis tanpa menggunakan diazinon. Hasil analisis GC menunjukkan bahwa sampel uji mengandung residu diazinon dalam jumlah kecil, yaitu di bawah batas residu maksimum (MRL), sedang pada sampel hasil panen dari lahan petani di daerah Parangtritis tanpa menggunakan diazinon tidak terdeteksi. Residu terkecil (0,0029 ppm) terdeteksi pada sampel dari Sanden yang dianalisis satu minggu setalah panen. Residu terbesar (0.0231 ppm) terdeteksi pada sampel saat panen yang berasal dari Parangtritis.

 Articles related