ARTICLE
TITLE

PROYEKSI EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA: SUATU PENDEKATAN VECTOR AUTOREGRESSIVE

SUMMARY

Proyeksi ekspor dan impor Indonesia memiliki urgensi penting sebagai salah satu acuan untuk merumuskan target pertumbuhan ekonomi nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun proyeksi ekspor dan impor nasional periode 2015-2019 yang dilihat berdasarkan sektor migas dan non migas. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ekonomi eksternal, Vector Autoregression (VAR) digunakan untuk memberikan perkiraan besaran petumbuhan ekspor dan impor di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa datang pertumbuhan ekspor Indonesia masih dipengaruhi oleh Produk Domestik Bruto negara-negara mitra utama sedangkan impor lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi domestik. Hasil proyeksi VAR menunjukkan bahwa ekspor nasional pada 2015 turun sebesar 10,65% dan meningkat sebesar 1,06% di tahun 2019, sedangkan impor nasional tahun 2015 turun sebesar 10,02% dan meningkat sebesar 12,11% di tahun 2019. Apabila pemerintah ingin menetapkan target ekspor lebih tinggi dari angka tersebut, maka usaha peningkatan ekspor harus ditopang dengan perbaikan sisi penawaran, dan target impor yang lebih rendah dapat dicapai dengan pengetatan konsumsi migas. Export and import projection is one of the important activities to determine the target of economic growth in the National Medium-Term Development Plan (NMTDP). This study aims to set out the projections of national exports and imports during 2015-2019 according to oil and non-oil sectors. By considering some external factors, Vector Autoregression (VAR) is utilized to forecast the future growth of export and import. The results showed that the future growth of Indonesia’s export was determined by Gross Domestic Product of trading partners, while the Indonesia’s import was influenced by domestic economic factors. The national export in 2015 was projected to decline by 10.65% and to increase by 1.06% in 2019, while the national import was projected to decline by 10.02% in 2015 and increase by 12.11% in 2019. If the government intends to set the export target higher than the projection, the improvement on the supply side must be considered. Moreover, the lower import target could be achieved by tightening the oil and gas consumption.

KEYWORDS

 Articles related

Birka Septy Sembiring, Yusman Syaukat, Hastuti    

AbstrakKaret alam Indonesia berperan penting dalam meningkatkan perekonomian nasional melalui ekspor karet alam ke berbagai negara, termasuk ke Amerika Serikat. Dalam upaya mengembangkan ekspor karet alamnya, Indonesia perlu melakukan kalkulasi posisi da... see more


Bahroin Idris Tampubolon, Hastuti, Muhammad Firdaus, Lukytawati Anggraeni, Naufa Muna    

Abstrak Pakistan merupakan negara nontradisional mitra dagang strategis Indonesia. Pakistan mengimpor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia untuk memenuhi kebutuhan minyak makan. Industri minyak makan di Pakistan memiliki karakter sangat kompetitif, hambatan ma... see more


Komalawati, Ratna Winandi Asmarantaka, Rita Nurmalina, Dedi Budiman Hakim    

Abstrak Daging sapi merupakan salah satu komoditas strategis dengan harga yang cukup berfluktuasi. Fluktuasi harga daging sapi dapat berpengaruh terhadap produsen, konsumen, dan industri pengolahan daging sapi skala kecil. Besarnya perubahan harga daging... see more


Mukhamad Najib, Ujang Sumarwan, Stevia Septiani    

Abstrak Tren keamanan pangan menjadi isu sensitif dalam industri pangan saat ini. Pertanian organik dapat menjadi alternatif solusi karena memiliki keseimbangan lingkungan, kesehatan, dan kebermanfaatan bagi petani lokal. Namun, tingginya harga produk se... see more


Niki Barenda Sari, Nagendra Shrestha, Craig Parsons    

AbstrakPengukuran produktivitas yang akurat dapat memberikan informasi yang berguna dalam meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan dalam produktivitas relatif antar-negara. Hal ini memungkinkan negara untuk fokus dan ber... see more