SUMMARY
Madu memiliki kandungan yang dapat memberikan efek antioksidan, sedangkan habbatussauda mengandung Thymoquinone yang memiliki efek antioksidan, anti inflamasi, dan anti mikroba, dimana jika dikombinasikan dapat meningkatkan efek antioksidan 3-4 kali lipat sehingga efek protektif terhadap ginjal lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi madu dan habbatussauda terhadap kadar ureum pada tikus yang di induksi UUO. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pre-post test randomized controlled group design untuk ureum dan kreatinin serta post test only controlled group design untuk presentase fraksi area fibrosis ginjal selama 42 hari menggunakan 30 ekor tikus putih jantan Rattus Wistar yang dirandomisasi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 dilakukan Sham Operation, kelompok 2 pemberian irbesartan 13,5 mg/KgBB/hari, kelompok 3 pemberian kombinasi madu 0,675 mL/200 gr/hari dan habbatussauda 0,5 mL/KgBB, kelompok 4 pemberian kombinasi madu 1,35 mL/200 gr/hari dan habbatussauda 1,0 mL/KgBB, kelompok 5 pemberian kombinasi madu 2,025 mL/200 gr/hari dan habbatussauda 2,0 mL/KgBB. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Kadar ureum diperiksa dengan menggunakan metode enzimatik. Analisis kadar ureum pre-post test menggunakan One Way Anova dilanjutkan uji Post Hoc. Hasil pengukuran kadar ureum pre test menunjukkan peningkatan kadar ureum pada semua kelompok yang diinduksi UUO, sedangkan pengukuran kadar ureum post test menunjukkan penurunan kadar ureum dibandingkan pre test. Analisis kadar kreatinin pre test menggunakan One Way Anova dilanjutkan uji Post Hoc sementara Analisis post test menggunakan Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney. Hasil pengukuran kadar kreatinin pre test menunjukkan peningkatan kadar kreatinin pada semua kelompok yang diinduksi UUO, sedangkan pengukuran kadar kreatinin post test menunjukkan penurunan kadar kreatinin dibandingkan pre test. Persentase fraksi area fibrosis ginjal pada kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5 masing-masing sebagai berikut : 0%, 2%, 7%, 5,5%, dan 1,5%. Analisis hasil fraksi area fibrosis ginjal menggunakan Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney. Hasil pengukuran fraksi area fibrosis terdapat penurunan persentase fraksi area pada kelompok uji. Pemberian kombinasi madu dan habbatussauda dapat berpengaruh terhadap kadar ureum dan kreatinin yang diinduksi UUO serta berpengaruh terhadap persentase fraksi area fibrosis ginjal pada tikus yang diinduksi obstruksi ureter unilateral dimana dosis tinggi kombinasi lebih baik dibandingkan dosis tengah dan dosis rendah terhadap irbesartan.Kata kunci: UUO; madu; habbatussauda; urea; kreatinin; fraksi area; fibrosis ginjal