SUMMARY
Signifikannya geliat internet di Indonesia membuat kontribusi internet (Google) sebagai media perantara penyampaian informasi ke publik menjadi sarana yang semakin diminati. Hal ini menjadi relevan karena andil internet terhadap perkembangan ekonomi Indonesia juga tercatat sebagai determinan yang penting. Oleh sebab itu, penelitian ini bermaksud menguji peran Internet yang dapat dianalogikan sebagai representasi dari perhatian investor, dan menghubungkannya dengan likuiditas saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan menggunakan basis teori asimetri informasi, penelitian ini juga mengkaji secara empiris upaya mitigasi terhadap kesenjangan informasi antara investor terinformasi (informed) vs. investor tidak terinformasi (uninformed). Secara operasional, penelitian ini menggunakan sampel dari 82 perusahaan publik di BEI dengan periode waktu pengamatan bulanan dari bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2017. Dengan karakteristik dan struktur data panel, maka penelitian ini menggunakan analisis regresi panel dengan jumlah data sebesar 4,920 observasi (perusahaan-bulan). Analisis yang digunakan juga menerapkan fixed-effect model (FEM) pada level perusahaan (firm-FE) dan tahun (Month-FE), yang disertai dengan clustered SE guna mengantisipasi potensi overestimasi pada nilai standard error (SE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat asosiasi yang positif antara perhatian investor yang diwakili oleh GSV (Google Search Volume) dengan likuiditas saham perusahaan, TV (Trading Volume). Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa stakeholder (investor) dapat mempergunakan informasi publik yang tersedia dan didistribusikan melalui internet untuk mereduksi tingkat asimetri informasi yang terjadi antara informed vs. uninformed investor di pasar modal.