ARTICLE
TITLE

STUDI KEBIJAKAN PENGENDALIAN SCHISTOSOMIASIS DI KABUPATEN POSO DAN KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

SUMMARY

AbstrakSchistosomiasis merupakan salah satu penyakit parasit terpenting dalam kesehatan masyarakat. Di Indonesiaschistosomiasis disebabkan oleh cacing Schistosoma japonicum dengan hospes perantara keong Oncomelaniahupensis lindoensis. Penyakit ini hanya ditemukan di Provinsi Sulawesi Tengah di dua kabupaten yaitu Kabupaten Posodan Sigi. Selama ini pengendalian yang dilakukan masih bersifat rutin yaitu pengobatan, survei fokus keong,pengumpulan tinja, dan pengadaan tool kit. Belum pernah dilakukan penelitian dari aspek kebijakan pemerintah daerahdalam pengendalian schistosomiasis. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memberikan opsi kebijakan bagipemerintah daerah dalam pengendalian schistosomiasis. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah menilai persepsistakeholder mengenai pengendalian schistosomiasis, menilai kebijakan yang selama ini dilakukan oleh pemerintahdaerah dalam pengendalian schistosomiasis dan merumuskan suatu opsi kebijakan. Metode penelitian yang dipakaiadalah studi kualitatif dengan wawancara mendalam kepada stakeholder di Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi, danpemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling dimana sampeladalah stakeholder yang berkompeten mengeluarkan kebijakan tentang pengendalian schistosomiasis. Data primerdikumpulkan dengan wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan dokumendokumenyang terkait dengan kebijakan pengendalian schistosomiasis. Hasil wawancara mendalam menunjukkanbahwa pada umumnya semua stakeholder sudah tahu kalau schistosomiasis adalah penyakit spesifik lokal yang diIndonesia cuma ada di Provinsi Sulawesi Tengah, apa penyebabnya dan bagaimana cara pengendaliannya. Tindaklanjut dari surat keputusan yang sudah dikeluarkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah yang membentuk tim terpadupengendalian schistosomiasis sampai sekarang belum ada gerakan. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yangdiharapkan terlibat, belum tahu apa yang akan dikerjakan. Perlu dilakukan pertemuan koordinasi lintas sektor agarpengendalian schistosomiasis dapat terpadu, saling mendukung, bersinergi dan dapat menghasilkan tujuan yangdiharapkan yaitu eliminasi di bawah 1%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi stakeholder mengenaipengendalian schistosomiasis cukup baik, mereka pada umumnya mengerti apa itu schistosomiasis, apa penyebabnyadan cara pengendaliannya. Kebijakan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah daerah dalam pengendalianschistosomiasis sudah mendapat dukungan dari Gubernur Sulawesi Tengah. Opsi kebijakan yang mendukung TimTerpadu Pengendalian Schistosomiasis adalah perlunya dibuatkan Peraturan Daerah sebagai regulasi agarimplementasi di lapangan mendapat dukungan penuh dari semua SKPD yang terlibat dalam memberikan bantuannyabaik itu sumbangan pemikiran, sumber daya maupun dana. Masyarakat juga harus diberikan hukuman adat, berupadenda potong sapi dari tokoh adat jika tidak berperilaku hidup bersih dan sehat di wilayah endemis serta harusmendukung program pemerintah daerah dalam pengendalian schistosomiasis.Kata kunci: Opsi kebijakan, stakeholder, schistosomiasisAbstractSchistosomiasis is one of the most important parasitic diseases in public health. In Indonesia schistosomiasis caused byworms Schistosoma japonicum in Oncomelania hupensis snail intermediate host lindoensis. The disease is only found inStudi Kebijakan Pengendalian … (Ahmad Erlan, Muh. Junaidi, Ni Nyoman Veridiana, Puryadi, Octaviani)43Central Sulawesi province in two districts of Poso district and Sigi. This control is performed during routine is still thetreatment, the survey focused snails, stool collection, and procurement tool kit. There was no study have ever beencarried out regarding the government policy to eradicate schistosomiasis. This study generally aims to provide policyoptions for local governments in the control of schistosomiasis. Specific objectives to be achieved are to assessstakeholder perceptions regarding the control of schistosomiasis, appraise the policy that has been used by the localgovernment in the control of schistosomiasis and formulate a policy option. The research method used is a qualitativestudy with in-depth interviews to stakeholders in Poso district, Sigi, and Central Sulawesi provincial government. Thepurposive samples were stakeholders who are competent to issue a policy on the control of schistosomiasis. Primarydata were collected by in-depth interviews, and secondary data were obtained by collecting documents related toschistosomiasis control policies. The results of in-depth interviews showed that in general all the stakeholders alreadyknew that schistosomiasis is a disease in specific local Indonesian and only found in Central Sulawesi, besides, they alsounderstand the cause and how to control the disease. As a follow-up of the decree issued by the Governor of CentralSulawesi, an integrated team of schistosomiasis control was established, however, no activities have been carried out bythe team up to now. There was no clear guidelines have been set up. There is a need to conduct inter-sectoral meetingin order to eliminate the cases below 1%. The study conclude that the stakeholders’ perception on schistosomiasis, whatthe cause of it, and how to control them are relatively good. The Governor supported the policy of local districtgovernment in eradication of schistosomiasis. However, lack of operational guidelines made these activities did notoperate very well. The propose policies option among others is to established a regulation that all related infrastructuresshould support the schistosomiasis eradication process by providing resources and funds including contributing ideasand measures to achieve the objectives. Communities should also involves and be responsible in the process includingcarry out sanctions to community members who do not comply with the regulation through community punishment. Tothose who do not comply with the rule to keep their environmental clean and sanitary should be given a sanctions suchas to cut their cow/livestock. Supporting Team Integrated Control of Schistosomiasis is needed for a regulation as theregulation on the ground that the implementation of the full support of all SKPDs involved in providing assistance bothcontribute ideas, resources and funds. People should be given the customary penalties, such as fines cut a cow fromtraditional leaders behave otherwise clean and healthy living in endemic areas and the need to support local governmentprograms in the control of schistosomiasis.Keywords : policy options, stakeholders, schistosomiasis

 Articles related

Maria Fransisca    

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan (Studi Kasus: Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Kuningan serta faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat komunikasi pemasaran... see more

Revista: Jurnal Signal

Munggono .    

AbstrakPandangan masyarakat tentang difabel masih mengkonstruksikannya pada posisiyang berbeda, bahkan menganggap kurang menguntungkan. Penelitian inibertujuan untuk menjelaskan Eksistensi Disabilitas Intelektual dalamProduktivitas Ekonomi Kampung Tunagr... see more

Revista: Jurnal Signal

Rohimi Rohimi    

Keterlibatan pekerja perempuan di  tambang kapur mengandung dua sisi. Selain mengukuhkan kehadiran perempuan di ruang publik, di sisi lain juga memberikan potret kerentanan perempuan dalam pekerjaan berat yang beresiko bersama dengan pekerja laki-la... see more


Juarman Juarman, Syaiful Anwar    

Penelitian ini bertujuan  melakukan studi banding terhadap Penerapan Standar  Proses Mengajar Guru SMP Negeri di Kabupaten Lebong. Penelitian ini menggunakan metode  komparatif deskriptif.Komparatif. Penelitian ini merupakan observasi tera... see more


Jay Hendrayana,Dewi Kurniati,Novira Kusrini    

Kesejahteraan petani adalah tolok ukur utama kesuksesan suatu usahatani. Salah satu usahatani tersebut adalah usaha tani karet khususnya Kabupaten Sanggau. Desa Teraju termasuk sentra produksi karet di Kabupaten Sanggau dan merupakan ibukota Kecamatan To... see more

Revista: JURNAL AGRICA