ARTICLE
TITLE

KESESUAIAN GEJALA KLINIS MALARIA DENGAN PARASITEMIA POSITIF DI WILAYAH PUSKESMAS WAIRASA KABUPATEN SUMBA TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SUMMARY

AbstrakSalah satu indikator penentuan endemisitas malaria adalah Annual Malaria Incidence (AMI). Angka AMI Puskesmas Wairasa Kabupaten Sumba Tengah selama tiga tahun berturut-turut (2009, 2010, 2011) sebesar 144‰, 187‰, dan 108‰. Tujuan kegiatan adalah menilai kesepakatan antara hasil pemeriksaan mikroskopis Puskesmas Wairasa  dan  Loka  Litbang  P2B2  Waikabubak  dan  mengidentifikasi  gejala  klinis  yang  dapat  menjadi  penanda sesorang positif malaria. Desain kegiatan cross sectional, subyek kegiatan adalah pasien tersangka malaria yang berkunjung ke puskesmas. Kesepakatan hasil pemeriksaan kedua mikroskopis cukup tinggi (0,92). Disimpulkan bahwa kesepakatan pemeriksaan cukup baik. Ada 14 gejala klinis pada responden dengan parasitemia positif yaitu demam, mengigil, sakit kepala, berkeringat, suhu badan meningkat (37°C), mual, muntah, pucat, pegal (nyeri otot), nafsu makan kurang, diare, batuk, pilek, pembesaran limpa. Gejala yang secara bermakna menunjukkan kemungkinan lebih besar infeksi malaria adalah demam (OR 4,945 95% CI 2,010-12,168), sakit kepala (OR 2,230 95% CI 1,551-3,470), pucat (OR 1,557 95% CI 1,046-2,318), dan badan pegal (nyeri otot) (OR 1,778 95% CI 1,778-2,622), sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu tanda adanya infeksi malaria di daerah ini.Kata Kunci : Malaria, Parasitemia, gejala klinisAbstractOne of the indicator to determine malaria endemicity is the Annual Malaria Incidence (AMI). The number of AMI at Wairasa Health Center, Central Sumba within three consecutive year (2009,2010 and 2011) were 144‰, 187‰ and 108‰. The aim of the study were to confirm the results of microscopic examination between Wairasa Health Center  and  Loka  Litbang  P2B Waikabubak  and  to  identify  clinical  symptoms  that  can  be used as a marker of malaria positive. The study used cross sectional design, the sampel were patient suspected with malaria visiting the health center. The conformity of the microscopic assessment between the two centers are quite high (0.92). The symptoms found in patient with parasitemia positive in which fever, headache, pale and body aches (muscle pain) are significantly showed the likelihood of having malaria infection and therefore can be used as a marker of malaria infection in central Sumba. The conclusion that the agreement is quite good examination. Based on multivariate analysis found four symptoms were significantly associated with parasitaemia of fever (95% CI 2.010 to 12.168 4.945), headache (OR 2.230 95% CI 1.551 to 3.470), white (OR 1.557 95% CI 1.046 to 2.318), body feels stiff (OR 1.778 95% CI 1.778 to 2.622) can be one sign of malaria infection in this area.Keywords : Malaria, Parasitemia, clinical symptoms

 Articles related

Armedy R. Hasugian,Heri Wibowo,Emiliana TjitraHUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN RESPON SITOKIN PROINFLAMASI DAN ANTI INFLAMASI PADA PENDERITA INFEKSI Plasmodium falciparum DAN Plasmodium vivax DI TIMIKA, PAPUA TAHUN 2010    

Anemia merupakan salah satu dampak infeksi malaria falsiparum dan malaria vivaks. Respon imun ternyata mempengaruhi kadar hemoglobin. Sitokin proinflamasi dan antiinflamasi memainkan peranan penting terjadinya anemia penderita terinfeksi P. falciparum da... see more