ARTICLE
TITLE

Pengaruh Konsentrasi Penyalut terhadap Viabilitas Bakteri dan Daya Larut Tablet Effervescent Probiotik

SUMMARY

AbstrakUpaya meningkatkan produksi udang dapat dilakukan melalui penggunaan probiotik. Untuk menjaga viabilitas bakteri probiotik, diperlukan usaha untuk melindungi bakteri dengan penyalut misalnya maltodekstrin. Perlindungan lebih lanjut dapat ditingkatkan dengan cara mengemas probiotik tersebut dalam tablet effervescent. Penelitian ini bertujuan untuk menguji viabilitas (jumlah bakteri) dan waktu larut probiotik yang sudah dicetak menjadi tablet effervescent dengan variasi konsentrasi penyalut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen; yaitu sampel air tambak udang diberi perlakuan 4 (empat) formula tablet effervescent (Formula I, II, III, IV) dengan 3 (tiga) konsentrasi penyalut yaitu 20%, 30% dan 40% maltodekstrin. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali. Pengujian Total Plate Count (TPC) dan waktu larut dilakukan untuk mengetahui konsentrasi penyalut tablet effervescent yang paling efektif.  Formula tablet effervescent yang paling efektif dalam menjaga kestabilan bakteri adalah formula IV dengan konsentrasi maltodekstrin sebanyak 30%. Formula ini menghasilkan tablet effervescent dengan jumlah bakteri sebanyak 6,46 log CFU/mL dan larut dalam waktu 20 menit. The Effect of Filler Concentration on Bacteria Viability and Solubility Rate of Probiotic Effervescent TabletsAbstractThe efforts to increase shrimp production can be done through the use of probiotics. To maintain the viability of probiotic bacteria, it is necessary to protect bacteria with coating agent; such as maltodextrin. Such protection can be further enhanced by packing the probiotics in effervescent tablets. This study aimed to test the cell viability (the number of bacteria) and dissolved time of probiotics that have been modified into effervescent tablets with various filler concentrations. The research method used was an experimental method; in which the samples of shrimp pond water were added with a treatment of 4 (four) effervescent tablet formulas (Formula I, II, III, IV) with 3 (three) filler concentrations of 20%, 30%, and 40% maltodextrin.Each treatment was repeated twice.  Total Plate Count (TPC) and dissolution time analysis were carried out to determine the most effective concentration of effervescent tablet filler. The most effective effervescent tablet formula for maintaining bacterial stability was formula IV with a concentration of maltodextrin as much as 30%. This formula formed the effervescent tablets with total bacteria of 6.46 log CFU/mL and dissolution in 20 minutes.

 Articles related

Rosmawaty Peranginangin,Anna Mardiana Handayani,Dina Fransiska,Djagal W. Marseno,Supriyadi Supriyadi    

Alginat memiliki sifat dapat membentuk gel dengan adanya ion Ca2+, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bulir jeruk analog. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi alginat dan CaCl2 yang optimum dalam pembuatan bulir j... see more


Rudi Riyanto,Nandang Priyanto,Tuti Hartati Siregar    

Penelitian pengaruh perebusan, penggaraman dan penjemuran pada udang dan cumi terhadap pembentukan 7-ketokolesterol telah dilakukan. Dalam penelitian ini, udang dan cumi masing ­masing dibagi dalam dua kelompok. Pada kelompok pertama diberikan perlakuan ... see more


Ellya Sinurat,Rosmawaty Peranginangin,Singgih Wibowo    

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap es krim yang dibuat dari : gula 20%, susu kental manis 13%, santan kelapa 13%, tepung maizena 2,5%, tepung tapioka 1%, air 50%, flavor, essence dan garam secukupnya serta karagin... see more


Muhamad Darmawan,Rosmawaty Peranginangin,Rizal Syarief,Indah Kusumaningrum,Dina Fransiska    

Penelitian pengaruh penambahan karaginan untuk formulasi tepung puding instan telah dilakukan. Percobaan yang dilakukan adalah penentuan perbandingan kappa dan iota karaginan (3:1, 2:1, 1:1, 1:2, 1:3) untuk formulasi pembuatan tepung puding ins... see more


Rinta Kusumawati,Tazwir tazwir,Ari Wawasto    

ABSTRAKPenelitian dilakukan untuk melihat pengaruh perlakuan perendaman tulang kakap merah (Lutjanus sp.) dalam asam klorida (HCl) pada konsentrasi 2, 3, dan 4% terhadap kualitas gelatin yang dihasilkan. Bahan baku yang digunakan adalah tulang kakap mera... see more