SUMMARY
Inflasi umumnya dipandang sebagai fenomena moneter yang pengendaliannya efektif melalui pengelolaan jumlah uang beredar, suku bunga, dan nilai tukar. Pendapat lain memandang inflasi sebagai fenomena fiskal yang dikendalikan melalui efektifitas penerimaan pajak dan pengeluaran negara serta menghindari defisit anggaran yang memicu kenaikan utang luar negeri pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis volatilitas inflasi sebagai fenomena kombinasi moneter-fiskal di Indonesia. Analisis dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif melalui Model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) menggunakan data sekunder time series mulai kuartal 1 tahun 2009 hingga kuartal 2 tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan dominasi pengaruh positif suku bunga dari sisi moneter dan utang luar negeri dari sisi fiskal, serta belum efektifnya peran penerimaan pajak dalam menurunkan inflasi di Indonesia. Bank Indonesia perlu mengefektifkan kebijakan terkait pengelolaan suku bunga dalam mengatur jumlah uang beredar. Pemerintah perlu mengupayakan peningkatan efektifitas penerimaan pajak dan belanja negara untuk minimalisir utang luar negerinya.