ARTICLE
TITLE

Peranan Daun Babadotan (Ageratum conizoides), Nampong (Eupatorium molifolium) Dan Asipatiheur (Lantana camara) Sebagai Bahan Aditif Dalam Amalgamasi Bijih Emas Pada Pertambangan Rakyat

SUMMARY

Pengetahuan penambang emas tentang penggunaan daun dalam proses amalgamasi bijih emas pada pertambangan rakyat diperoleh secara turun temurun. Walaupun daun telah lama digunakan sebagai bahan aditif dan diyakini dapat meningkatkan perolehan emas dan perak dalam proses amalgamasi, namun hingga kini informasi tentang peranannya masih simpang siur. Guna mengetahui sejauhmana peranan daun sebagai bahan aditif, tiga (3) jenis daun yaitu babadotan (Ageratum conizoides), nampong (Eupatorium molifolium) dan asipatiheur (Lantana camara) diteliti di Laboratorium Kimia Mineral, Pusat Penelitian Geoteknologi - LIPI. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh kejelasan tentang peranan daun tersebut sebagai bahan aditif dalam proses amalgamasi bijih emas. Metoda penelitian dilakukan melalui eksperimentasi laboratorium dengan melibatkan parameter kimia dan fisika. Tahapan penelitian terdiri dari proses ekstraksi daun tersebut menjadi bentuk cairan dengan nisbah antara aquades/daun 1:1 hingga 1:4, serta karakterisasi melalui analisis gas chromatografi dan pengujian konsentrasi keasaman larutan (pH), baik pada kondisi normal maupun dalam lingkungan suasana asam dan basa. Hasil pengujian gas chromatografi menunjukkan bahwa ketiga jenis ekstrak daun tersebut didominasi (> 80 %) oleh asam asetat (C2H4O2). Asam ini termasuk jenis asam lemah, pada kondisi normal mempunyai tingkat keasaman berkisar antara pH (5-6). Pengujian dalam lingkungan suasana asam (pH 4) atau basa (pH 8), asam ini secara signifikan berperan sebagai larutan penyangga (buffer) yang berfungsi sebagai bahan penstabil pH, ditunjukkan oleh grafik fungsi garis lurus mendatar. Tetapi asam ini kurang berperan baik sebagai bahan untuk meningkatkan pH maupun bahan yang berfungsi untuk menjaga agar permukaan logam emas dan perak tetap bersih. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemangku kepentingan (stakeholder) khususnya industri “pertambangan rakyat”.   

 Articles related

Salahuddin Salahuddin,Tri Apriadi,Wahyu Muzammil    

ABSTRACTPangkil Village is one of the villages located in Teluk Bintan District, Bintan Regency, Riau Islands Province which has potential for seagrass resources, especially the type of Enhalus acoroides. This study aims to examine the growth response of... see more

Revista: Jurnal Kelautan

Dwi Rosalina,Awaluddin Awaluddin,Waqiah Melani Putri    

ABSTRACTSeagrasses are higher plants (Antophyta) that live and grow immersed in the marine environment. Seagrass is a flowering plant (angiosperms) that has one seed (monocot) and has roots, rhizomes, leaves, flowers, and fruit. The structure and functio... see more

Revista: Jurnal Kelautan

Wila Lailatul Hulpa,Nunik Cokrowati,Nanda Diniarti    

ABSTRACTSargassum sp. is a brown algae that has economic value from its alginate content. Alginate is used as a raw material for the food processing industry, pharmaceuticals, cosmetics and laboratory materials. Sargassum sp. currently not cultivated and... see more

Revista: Jurnal Kelautan

Muhammad Gufron    

The increasing of CO2 on the atmosphere is one of the causes of global warming. The other factor of global warming is the unbalance between the emission of glass house gas on the atmosphere and the absorbtion of the ?ora Mangrove forest are the place whe... see more

Revista: Jurnal Kelautan