SUMMARY
Baby massage in Indonesia only supports it as a suggestion and mothers more trust the masseuse to massage the baby. Even though the mother is a person who is highly recommended to massage her baby. Baby massage is one effective and efficient way to increase a baby's weight. Data from Padang City Health Department in 2013 reported that Ambacang Health Center in Kuranji district was the first position of underweight in toddler. The purpose of this study is to know the description of the knowledge and attitudes of mothers about infant massage at Posyandu Pasar Ambacang sub-district in the Ambacang Health Center’s working area in 2015. The type of research was descriptive. The population was mothers who have 0-12 months babies as many as 180 people. Sampling used Cluster Random Sampling technique with 64 people. Then the sample was taken again with the simple random sampling technique. Data were taken using questionnaires, analyzed univariately, and processed computerization. The results showed that from 64 respondents 36 people (56.3%) had a low knowledge and 29 people (45.3%) had a negative attitude towards infant massage. The conclusion can be illustrated that more than half of the level of maternal knowledge is not good and almost half of the mother has a negative attitude towards infant massage. It is expected that health workers, especially the health education section to provide information about infant massage.Keywords: baby massage; knowledge; attitudeABSTRAKPijat bayi di Indonesia hanya diyakini sebagai sugesti dan ibu lebih memercayai tukang pijat bayi untuk memijat bayinya. Padahal ibu adalah orang yang sangat dianjurkan untuk memijat bayinya. Pijat bayi merupakan salah satu cara efektif dan efisien dalam meningkatkan berat badan bayi. Data Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 melaporkan Puskesmas Ambacang di kecamatan Kuranji sebagai posisi pertama dengan berat badan sangat kurang pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi di Posyandu kelurahan Pasar Ambacang wilayah kerja Puskesmas Ambacang Tahun 2015. Jenis penelitian adalah deskiptif. Populasi yaitu ibu yang mempunyai bayi berusia 0-12 bulan sebanyak 180 orang. Pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling dengan jumlah 64 orang. Kemudian sampel diambil lagi dengan teknik Simple Random Sampling. Data diambil menggunakan angket, dianalisa secara univariat, dan diolah secara komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden terdapat 36 orang (56 %) memiliki pengetahuan yang kurang baik dan 29 orang (45%) bersikap negatif terhadap pijat bayi. Kesimpulan dapat digambarkan bahwa lebih dari separuh tingkat pengetahuan ibu kurang baik dan hampir separuh ibu memiliki sikap negatif terhadap pijat bayi. Diharapkan pada petugas kesehatan khususnya bagian promosi kesehatan untuk memberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi.Kata kunci: pijat bayi; pengetahuan; sikap