ARTICLE
TITLE

Arah dan Kecepatan Aliran Air Tanah Calon Tapak Disposal Demo di Kawasan Nuklir Serpong

SUMMARY

ABSTRAKRencana pembangunan dan pengoperasian fasilitas disposal demo di Kawasan Nuklir Serpong memerlukan pengkajian keselamatan untuk memberikan bukti ilmiah bahwa fasilitas tersebut aman bagi keselamatan manusia dan lingkungan. Hasil dari pengkajian keselamatan tersebut digunakan sebagai dasar pemberian izin lingkungan untuk pembangunan dan pengoperasian fasilitas tersebut. Salah satu data tapak yang diperlukan dalam pengkajian keselamatan adalah arah dan kecepatan aliran air tanah. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui arah dan kecepatan aliran air tanah pada zona akuifer bawah calon tapak disposal demo di Kawasan Nuklir Serpong. Penelitian dilakukan dengan menggunakan perunut (tracer) Rhodamin WT. Perunut dilepas pada sumur bor  utama (SBU) dan dipantau pada lubang bor (sumur bor pantau) SBP-1 (A), SBP-2 (B), dan SBP-3 (C). Dari hasil analisis contoh air dan analisis keruangan diperoleh data arah aliran air tanah pada kedalaman 16 m ke arah N 240º E (barat-barat daya) dengan kecepatan antara 0,35 m/hari sampai dengan 0,48 m/hari. ABSTRACTPlan for construction and operation of demo disposal facility in Serpong Nuclear Area requires safety assessments to provide scientific evidence that the facility is safe for human and the environment. The result of the safety assessment is used also as a basis for granting environmental permits for the construction and operation of the facility. One of the site data requirements on the safety assessment is the direction and velocity of groundwater flow. Therefore, a study to determine the direction and velocity of groundwater flow at lower zone aquifer of demo disposal site candidate in Serpong Nuclear Area conducted. The research was carried out by using Rhodamin WT tracer. The tracer released in the main well (SBU) and monitored in SBP-1 (A), SBP-2 (B), and SBP-3 (C) boreholes. Based on the water samples and spatial analysis, groundwater data flow direction at a depth of 16 m towards N 240º E (west-southwest) with a velocity of 0.35 m/day up to 0.48 m/day obtained.

 Articles related

Rizqi Muhammad Mahbub,Candra Ragil    

ABSTRAK Pusat gempa bumi di Sukabumi telah membentuk deformasi bawah permukaan dan kini terekam juga di permukaan. Hal itu termanifestasi melalui geomorfologi kelurusan gawir dan sungai. Ekstraksi kelurusan-kelurusan akibat deformasi geologi tersebut dap... see more


Adhika Junara Karunianto,Dwi Haryanto,Fajar Hikmatullah,Agus Laesanpura    

AbstrakMetode gayaberat merupakan metode geofisika yang sudah sering digunakan dalam prospeksi sumberdaya mineral. Parameter objek pencarian berdasarkan variasi pengukuran percepatan gayaberat di permukaan yang diakibatkan oleh variasi perubahan geologi ... see more


Adi Gunawan Muhammad,Frederikus Dian Indrastomo,I Gde Sukadana    

AbstrakKegiatan penyelidikan umum mineral radioaktif di daerah Mamuju, Sulawesi Barat merupakan tindak lanjut dari hasil pengukuran radioaktivitas lingkungan yang menunjukkan adanya nilai radioaktivitas tinggi. Kandungan mineral radioaktif yang cukup tin... see more


Adi Gunawan Muhammad    

Sektor Lemajung, merupakan salah satu sektorpotensial uranium di daerah Kalan, Kalimantan Barat. Mineralisasi uranium dijumpai pada batuan metalanau dan metapelit sekistosan, dengan arah umum mineralisasi timur-barat miring ± 70° ke utara sejajar deng... see more


Lina Handayani,Dadan Dhani Wardhana    

Pemetaan bawah permukaan diperlukan sebagai acuan dasar dalam kajian sumberdaya alam di daerah Serang, yang merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan industri dan populasi yang sangat pesat. Sebagai tahap awal dalam kajian regional, survey gayaberat... see more