ARTICLE
TITLE

Analisis Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) (Studi Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara) 10.31289/jap.v2i2.1375

SUMMARY

aharuan sistem keuangan tersebut adalah pengelolaan uang rakyat (public money) dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) secara transparan, efektif, efisien, terarah, terencana, terpadu dan bertanggung jawab agar tercipta akuntabilitas publik dan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan otonomi daerah. Selain itu dampak yang kemudian muncul dalam rangka otonomi daerah adalah tuntutan terhadap pemerintah untuk menciptakan good governance sebagai prasyarat penyelenggaraan pemerintahan dengan mengedepankan akuntabilitas, transparasi serta partisipasi masyarakat sebagai bagian dari stake holder Pemerintahan Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme proses penyusunan APBD Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Kep.Mendagri) Nomor 12 Tahun 2006.. Penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif dengan key informan diambil secara purposive. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), belum sepenuhnya mencerminkan kondisi yang ada, dimana arah dan kebijakan umum anggaran lebih didominasi oleh kepentingan atasan. Persoalan mendasar dalam proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara masih ada indikasi tarik menarik kepentingan eksekuti dengan legislative, serta kesiapan SKPD dalam penatausahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban dan perangkat aturan yang berubah-ubah mengakibatkan perlu pemahaman secara mendasar tentang teknis penyusunan anggaran yang baru. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Penyusunan APBD di era otonomi daerah dan desentrasisali keuangan harus berorientasi kepada kepentingan public dan menggunakan pendekatan kinerja sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.Pengalokasian anggaran harus sesuai dengan perioritas dan tututan masyarakat, dimana anggaran harus benar-benar digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang perlu. Dalam menyusun anggaran belanja rutin perlu adanya standarisasi anggaran dan perioritas pada masing-masing SKPD, sehingga dana yang digunakan masing-masing unit kerja bisa mencukupi untuk menjalan kegiatannya. Perlu adanya sosialisasi yang dijadikan acuan baku dalam penyusunan anggaran, agar SKPD dapat melakukan kerjanya harus benar-benar sehingga terhindar dari proyek-proyek titipan.

 Articles related

Aisyah Oktaviana Putri,Sirjuzilam Sirojuzilam,Abdul Kadir    

Pelaksanaan pembangunan di awali dengan perencanaan yang di sebut dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Musrenbang adalah wadah atau forum masyarakat untuk menampung aspirasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dari hasil pengamatan keg... see more


Ni Wayan Widhiastini,Nyoman Sri Subawa,Nyoman Sedana,Ni Putu Intan Permatasari    

Community political participation is a political process in an effort to determine state decisions and policies to improve the welfare of the community. This research was conducted in the context of community participation, particularly Jembrana Regency ... see more


Hendri Koeswara, Ira Irawati, Arry Bainus    

The Solok Mayor Election was one of the simultaneous Election of Regional Heads held on the first wave of national elections along with 269 regions in Indonesia and simultaneously with the Governor Election and 13 Regents/Mayors in West Su... see more


Johanes Sembiring,Marlon Sihombing,Agus Suriadi    

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembangunan Lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat dan Faktor penghambat Perencanaan Pembangunan TPA tersebut serta untuk mengetahui ... see more


Wendi Suprapto Padang,Heri Kusmanto Kusmanto    

AbstrakPada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi atau data sekunder dengan melalui wawancara mendalam dengan informan kunci dan para informan. serta meng... see more