SUMMARY
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut, bersifat endemik dan secara periodik dapat mendatangkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sejak pertama kali ditemukan tahun 1968 di Indonesia, penyebaran penyakit ini dengan cepat terjadi ke berbagai daerah. Peningkatan jumlah kasus di Indonesia selama ini terjadi pada saat musim hujan dikarenakan temperatur bumi yang semakin meningkat. Perubahan pola suhu dan curah hujan dapat menyebabkan nyamuk memperluas tempat perkembiakannya, hal ini disebabkan karena nyamuk berkembang biak dengan cepat. Kejadian DBD di Kota Batam pada tahun 2007 sebesar 157,9 per 100.000 penduduk, 153,5 per 100,000 penduduk pada tahun 2008; 136,2 per 100,000 penduduk pada tahun 2009: 29,5 per 100,000 penduduk tahun 2010 and 59,43 per 100,000 penduduk pada tahun 2011. Faktor iklim yaitu faktor iklim yaitu curah hujan, suhu, hari hujan dan kelembaban terhadap kejadian DBD di Kota Batam, Propinsi Kepulauan Riau. Disain studi ini merupakan studi retrospektif. Data iklim dikumpulkan dari kantor BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), sedangkan data kejadian DBD didapat dari Dinas Kesehatan Kota Batam selama tahun 2001-2011. Data dianalisis dengan analisis regresi linier menurut Colton. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian DBD dengan suhu dan curah hujan walaupun tidak terlalu kuat. Nilai r antara kejadian DBD dan suhu udara adalah 0,31, sedangkan curah hujan sebesar 0,26. Hasil analisis antara kejadian DBD terhadap hari hujan dan kelembaban didapatkan nilai r = 0,07 dan r = 0,11 artinya tidak terdapat hubungan dengan kejadian DBD di Kota Batam.