ARTICLE
TITLE

EVALUASI KESIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

SUMMARY

  Data of Riskesdas 2016 shows increasing in some diseases (underweight, stunting, hypertension, TB, AIDS, etc.) compared to 2007 and 2013 datas. To solve the problems, the government has strengthening the basic health effort by conducting Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). This evaluation study aimed to assess the readiness in PIS-PK implementation in several regions which have been collected more than 50% of data (OKI and Jeneponto), less than 50% (Muara Enim, Gowa, Serang) and 0% (Lebak). The methode of evaluation was qualitative through in-depth interview with the heads of district health office and the program managers and also focus group discussion with the heads and data collectors at puskesmas. The result indicates that all regions, either have or have not conducted data collection, have made planning on human resources, budgeting, and facilities. Some regions have conducted data collection despite of the limited resources. Budgeting issue is on of the problem in Lebak causing of the delay on data collection. Cross-sector support is quite good in regions, either have been conducted more than and less than 50% of data collection. Cross-sector support is not maximum in regions that have not conducted data collection. It can be concluded that despite of encountering some constraints, PIS-PK implementation is keep running. Cross-sector involvement is crucial in mobilizing the apparatus to facilitate the PIS-PK data collection.     ABSTRAK Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2013 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan prevalensi beberapa penyakit (underweight, stunting, hipertensi, TB, AIDS, dll). Dalam rangka mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan penguatan upaya kesehatan dasar yang salah satunya dilakukan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Penelitian ini merupakan studi evaluatif yang bertujuan untuk menilai kesiapan provinsi dalam melaksanakan PIS-PK tahun 2016 di beberapa kabupaten yang telah melakukan pendataan lebih dari 50% (OKI dan Jeneponto), kurang dari 50% (Muara Enim, Gowa, Serang), dan belum melakukan pendataan (Lebak). Metode evaluasi dilakukan secara kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap kepala dinas dan penanggung jawab PIS-PK dinas kesehatan kabupaten/kota, dan diskusi kelompok dengan kepala dan penanggung jawab PIS-PK di puskesmas. Hasil studi menunjukkan bahwa di seluruh lokasi yang telah maupun belum melakukan pendataan, telah mempunyai perencanaan SDM, anggaran, sarana dan prasarana. Beberapa lokasi telah melakukan pendataan meskipun dengan keterbatasan sumber daya. Salah satu penyebab belum dilakukannya pendataan di kabupaten Lebak, karena adanya kendala anggaran. Dukungan lintas sektor dalam pelaksanaan PIS-PK di kabupaten yang telah melakukan pendataan lebih dari 50% maupun kurang dari 50% cukup baik. Dukungan lintas sektor di kabupaten yang belum melakukan pendataan, belum maksimal. Dapat disimpulkan bahwa meskipun ditemui kendala, PIS-PK dapat tetap berjalan. Keterlibatan lintas sektor sangat penting dalam menggerakkan aparat pemerintahan untuk kelancaran kegiatan pendataan PIS-PK.   Kata kunci: Evaluasi, kesiapan, PIS-PK

KEYWORDS

 Articles related