ARTICLE
TITLE

Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser syndrome

SUMMARY

Abstrak. Mayer–Rokitansky–Küster–Hauser syndrome (MRKH) adalah suatu sindrom yang ditandai dengan aplasia uterus, serviks, dan 2/3 vagina bagian atas karena perkembangan yang tidak sempurna dari duktus Mullerian. Dilaporkan seorang perempuan berusia 26 tahun yang mengeluh belum pernah menstruasi sampai saat ini. Secara fenotip pasien tampak sebagai perempuan yang memiliki perawakan normal. Payudara dan distribusi pertumbuhan rambut aksila serta kemaluan berkembang normal, disertai pertumbuhan lemak pada bokong dan paha. Tuba fallopi, rahim, dan vagina 2/3 proksimal tidak terbentuk. Pada pemeriksaan klinis ginekologi tampak introitus vagina dengan sonde vagina sepanjang 2 cm. Pemeriksaan USG abdominal, uterus berupa garis dan kedua ovarium sulit dinilai. Pemeriksaan MRI didapatkan agenesis uterus dan agenesis adnexa. Pemeriksaan analisa hormonal, LH 9,81 mIU/mL, FSH 6,87 mIU/mL, progesteron 0,51 ng/mL, estradiol 46,4 pg/mL, testosteron 60,45 mg/dl, TSH 1,216 mIU/L, T4 11 ug/dl, serta analisa kromosom 46XX. Pasien direncanakan untuk dilakukan vaginoplasti.Kata kunci : sindrom MRKH, anomali duktus Mulleri, vaginoplastiAbstract. Mayer–Rokitansky–Küster–Hauser syndrome (MRKH) is a syndrome characterized by uterine, cervix, and the two third of upper vagina aplasia which is the cause of incomplete development of the Müllerian duct. Reported a case of woman 26 years old, patient has not menstruated until now. The phenotype of the patient appears to be female, and with normal stature. Breast, axilla dan pubic hair distribution, fatty in buttocks and thigh developed normally. Fallopian tubes, uterine and 2/3 upper part of vagina were not formed. On gynecological clinical examination, found vaginal introitus with a vaginal sonde was 2 cm. On abdominal ultrasound examination, the uterus was seen as a line and both ovaries were difficult to assess. MRI examination obtained theresults as uterine and adnexa agenesis. Hormonal analysis showing LH 9.81 mIU/mL, FSH 6.87 mIU/mL, progesteron 0.51 ng/mL, estradiol 46.4 pg/mL, testosterone 60.45 mg/dl, TSH 1.216 mIU/L, T4 11 ug/dl, and chromosome examination is 46 XX. Patient are planned for vaginoplasty. Key words: MRKH syndrome, mullerian duct anomalies, vaginoplasty

 Articles related

Hermann Ngwanou Dany,Georges Pius Kamsu Moyo,Louise Ejake,Félicitée Nguefack,Evelyn Mah,Linda Maguip,Guy Wafeu,Andreas Chiabi    

ABSTRACTBackground. Exclusive breastfeeding is essential for the mother’s wellbeing, fundamental for the newborn’s development and indispensable for the reinforcement of bonding. According to the WHO, breastfeeding after childbirth should be initiated wi... see more


M Diallo,M Konaté,IK Diakité,M Keita,M Maiga,A Samaké,A Maiga,K Keita,O Elansari Msame,B Berthé,A Doumbia,ML Diakité    

RÉSUMÉL’hydrocèle de l’adulte est définie comme une collection anormale de fluide séreux dans l’espace  entre les feuillets pariétal et viscéral de la tunique vaginale. Elle peut être de grande abondance. Elle demeure une pathologie fréquemment retr... see more


Dedi Alamsyah    

Masa pubertas remaja putri ditandai dengan munculnya menstruasi.Menstruasi adalah pengeluaran darah dan sel-sel tubuh secara periodik dari vagina yang berasal dari dinding rahim. Dampak dari menstruasi adalah timbulnya risiko anemia terdapat pada remaja.... see more


Luki Ertandri    

Abstrak          Latar belakang : fistula vesiko vaginalis merupakan bagian dari fistula vesiko urogenital merupakansuatu keadaan ditandai fistel antara kandung kemih dengan vagina yang menyebabkan rembesan ur... see more


Zuriati Muhamad,Anto J. Hadi,Ahmad Yani    

Salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya wanita yang sering dikeluhkan adalah keputihan. Gangguan ini merupakan masalah kedua dari gangguan haid. Keputihan adalah gejala keluarnya cairan vagina yang berlebihan sehingga sering menyebabkan ... see more