ARTICLE
TITLE

Implementasi Penyesuaian Obat Diabetes pada Saat Puasa Ramadan dan Pengaruhnya Terhadap Nilai HbA1c

SUMMARY

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penyesuaian obat diabetes pada saat puasa Ramadan berdasarkan rekomendasi dari International Diabetes Federation-Diabetes and Ramadan International Alliance (IDF-DAR) terhadap nilai HbA1c pasien diabetes melitus (DM) tipe-2. Penelitian dilakukan di salah satu rumah sakit di Jakarta, Indonesia dengan menggunakan desain studi cross-sectional yang melibatkan 80 orang pasien DM tipe-2 rawat jalan yang menjalankan puasa Ramadan tahun 2016. Sebanyak 60% pasien menggunakan obat antidiabetes oral (OAD) dengan kombinasi obat terbanyak biguanida + sulfonilurea (27,5%). Penyesuaian obat dilakukan di mana sebanyak 56,2% adalah sesuai dengan rekomendasi IDF-DAR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai HbA1c mengalami penurunan tidak bermakna (p = 0,082) dari 8,75 ± 1,90 menjadi 8,63 ± 1,82 setelah penyesuaian obat. Terdapat perbedaan bermakna pada nilai HbA1c pasien yang menggunakan obat antara yang sesuai dengan yang tidak sesuai rekomendasi IDF-DAR (p = 0,030). Ketidaksesuaian penggunaan obat berdasarkan IDF-DAR menyebabkan nilai HbA1c tidak terkontrol 3,222 kali lebih besar dibandingkan kesesuaian penggunaan obat berdasarkan IDF-DAR. Variabel yang memberikan pengaruh paling besar terhadap nilai HbA1c adalah jenis obat (p = 0,006). Penyesuaian yang tidak tepat pada insulin dan kombinasi insulin-OAD dapat menyebabkan nilai HbA1c yang tidak terkontrol 5 kali lebih besar dibandingkan OAD.

 Articles related

Yona Harianti Putri,Retnosari Andrajati,Arry Yanuar 10.25077/jsfk.5.3.154-159.2018    

Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) adalah salah satu penyebab akseptor menghentikan penggunaan kontrasepsi. Penghentian kontrasepsi dapat meningkatkan kejadian kehamilan yang tidak dikehendaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandinga... see more


Elfahmi Elfahmi,Winny Santoso,Kusnandar Anggardiredja 10.25077/jsfk.6.3.213-219.2019    

Berdasarkan data WHO pada tahun 2019 lebih dari 463 juta orang di dunia menderita diabetes, dan cenderung jumlahnya semakin meningkat. Dengan bertambahnya penderita diabetes menyebabkan penggunaan obat antidiabetes meningkat. Berbagai macam obat diabetes... see more


Akrom Akrom,Okta Muthia Sari,siti Urbayatun,Zukhruf Saputri 10.25077/jsfk.6.1.54-62.2019    

Kepatuhan minum obat merupakan prioritas awal yang perlu dinilai untuk mencapai target terapi pada pasien diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepatuhan berdasarkan kuesioner MARS dan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum oba... see more


Santilla Lovia,Yelly Oktavia Sari,Dedy Almasdy,Fitrisia Amelin 10.25077/jsfk.6.2.95-103.2019    

Adverse Drug Reaction (ADR) atau Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) merupakan suatu persoalan kompleks bagi tenaga kesehatan. Anak-anak menjadi salah satu populasi yang beresiko mengalami reaksi ini. Belum sempurnanya perkembangan farmakologi dan ... see more


Defi RatnasariF.X. Esti MediastiniItsna Diah K    

Hipertensi merupakan faktor resiko utama gangguan jantung, gangguan ginjal dan gangguan serebvoskular. Terapi hipertensi terdiri dari terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi menggunakan obat – obat antihipertensi. Obat antihipertensi... see more