ARTICLE
TITLE

Monitoring Terapi Warfarin pada Pasien Pelayanan Jantung pada Rumah Sakit di Bandung

SUMMARY

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui monitoring terapi warfarin untuk menjamin ketepatan dosis,keamanan terapi, dan mengetahui apakah dosis terapi warfarin yang digunakan telah memenuhi kriteria  penggunaan obat warfarin yang rasional. Derajat antikogulasi setiap pasien diukur dengan parameter waktu protrombin yang dinyatakan dengan International Normalized Ratio (INR). Metode Penelitian meliputi monitoring terapi warfarin terhadap 80 pasien di pelayanan jantung melalui PT-INR, pendataanklinis pasien meliputi, usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, jenis penyakit, dosis yang digunakan dan obat lain yang dikonsumsi secara bersamaan. Hasil monitoring menunjukkan rata-rata INR pasien yaitu 1,38± 0,42 hasil ANAVA (a = 0,05) menunjukkan tidak ada pengaruh dosis terhadap INR(p=0,13) tetapi ada pengaruh pada umur (p =0,014), hasil uji beda (a = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan terhadap rata-rata INR berdasarkan jenis kelamin (p =0,051), umur (p =0,397), dan variasi dosis (p = 0,057). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dosis warfarin belum mencapai target terapi INR (2–3).Kata kunci: Warfarin, penyakit trombotik, PT-INR AbstractThe aims of this study were to identify the rational warfarin monitoring therapy to guarantee the rightdose, therapy security, and whether the dose of warfarin therapy has completed the rational criteria ornot. Degree of antikoagulasi for each patient is measured with protombin time as International Normalized Ratio (INR). The methods consist of warfarin monitoring therapy towards 80 patients at the heart service through the PT-INR constant, medical data, such as age, gender, weight, height, type of the disease, dose usage and another medicine which is used together, and statistical test of the average of INR. The monitoring result shows that patient’s INR average is 1,38 ±0,42, the result of ANAVA (a=0,05)shows that there’s no impact of dose towards INR (p=0,13) but there’s an INR average impact basedon gender (p=0,051), age (p=0,397) and dose variation (p=0,057). The results shown that warfarin dose which used is not bleeding risk.Key words: Warfarin, trombotic disease, PT-INR

 Articles related

Anita Irawan    

Pemakaian obat golongan Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I) atau Angiotensin Receptor Blockers (ARB) banyak digunakan pada pasien hipertensi. Kerjanya yang efektif sebagai obat penurun tekanan darah dan renoprotection menjadikan obat ini pili... see more


Ike D. Rochmawati,Doddy de Queljoe,Novita Dewi,Umi Fatmah    

Faktor risiko kardiovaskular memegang peranan penting dalam perjalanan penyakit jantung koroner. Faktor risiko yang dapat ditangani dengan baik dapat menurunkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung koroner. Apoteker memegang peranan penting di apo... see more


Maria Gita Dwi Wahyuni, Aruman Yudanto    

Penggantian katup jantung mekanik memerlukan terapi antikoagulan seumur hidup. Sementara itu, risiko trombosis pada katup mekanik diketahui meningkat pada saat kehamilan. Risiko ini menurun dengan terapi antikoagulan pada dosis yang adekuat. Guideline me... see more


Yulian Huningkor, Yusuf Huningkor    

Heat Stroke merupakan situasi mengancam nyawa yang di tandai dengan peningkatan suhu tubuh dengan tidak adanya tindakan pengeluaran panas kompensatorik karena kegagalan total sistem termoregulasi hipotalamus yang berakibat kegagalan multi-organ. Di Ameri... see more

Revista: Molucca Medica

Hagnyonowati Hagnyonowati    

Latar belakang : Disfagia atau kesulitan menelan cairan dan atau makanan sering terjadi pada pasien stroke. Disfagia sangat berhubungan dengan terjadinya malnutrisi, infeksi saluran pernapasan, dehidrasi, bertambahnya jumlah hari rawat, dan bahkan kemati... see more