Home  /  Totobuang  /  Vol: 6 Núm: 1 Par: 0 (2018)  /  Article
ARTICLE
TITLE

KONSTRUKSI SOSIAL PEPATAH TRADISIONAL DAN ATURAN ADAT UNTUK KESEIMBANGAN EKOLOGI [Social Construction of Traditional Proverb and Customary Law For Balancing Ecology]

SUMMARY

Traditional proverb is a language expression that is used as a tool to legitimize knowledge in a society. Lombok people have local knowledge that came from proverb and customary law that solved the  ecology’s problem that increase today. Language ass traditional proverbs and customary law are used as the tools to construct people’s thought toward social awareness through internalization . The study aimed to analyze the proverb and costumary law which has used as the tools to construct social awareness. The study also  discussed  about kinds of traditional proverbs and customary law and their appearance, how the social contruction which related to ecology could construct people’s  awareness in west  Nusa Tenggara through proverbs and customary law, and how individual and society practiced their culture, such as keeping ecology, after internalizing the values. . The results showed that  the change of social structure that caused by the change of dinamical power  had contributed to knowledge and   people’s awareness of the environment. Language was the representative of  the symbolical legitimation of the law  which was expressed in  traditional proverbs and custamry law. These proverbs and customary law are used to construct  people’s awareness from generation to generation through internalizing the values.Pepatah tradisional merupakan ekspresi berbahasa yang menjadi sarana dalam legitimasi pengetahuan  masyarakat.  Masyarakat Lombok memiliki pengetahuan lokal yang berasal dari pepatah tradisional dan hukum adat yang dapat mengatasi masalah-masalah ekologi yang kini semakin meningkat . Bahasa dalam ungkapan tradisional dan hukum adat digunakan sebagai alat untuk mengonstruksi pola pikir masyarakat terhadap kesadaran sosial melalui  proses internalisasi . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pepatah tradisional dan hukum adat yang digunakan sebagai  alat untuk mengonstruksi  kesadaran sosial. Permasalahan yang dibahas adalah pepatah tradisional dan hukum adat apa saja yang muncul dan bagaimana konteks kelahirannya, bagaimana konstruksi sosial yang berhubungan dengan ekologi bekerja   melalui ungkapan tradisional dan  hukum adat untuk membentuk kesadaran masyarakat Nusa Tenggara Barat, dan bagaimana  praktek budaya, dalam diri individu dan masyarakat, seperti menjaga ekologi di Nusa Tenggara Barat,  setelah  nilai-nilai itu terinternalisasi. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa struktur sosial yang berubah di masyarakat sebagai akibat dari dinamika kekuasaan yang berubah telah berkontribusi terhadap  pengetahuan dan membentuk kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup. Bahasa merupakan representasi simbol legitimasi aturan masyarakat yang muncul dalam pepatah tradisional dan hukum adat. Pepatah tradisional dan hukum adat digunakan untuk mengonstruksi kesadaran masyarakat  dari generasi ke generasi melalui proses internalisasi nilai.

 Articles related

Santi Rimadias, Yunita Werdiningsih, Ahmad Farhan Baqi    

Instagram sebagai salah satu sosial media memungkinkan merek untuk berkomunikasi lebih baik dan intensif dengan konsumen. Influencer telah menjadi pilihan populer dalam periklanan di media sosial Instagram karena orisinalitas dan daya tarik yang melekat ... see more


Khotib Khotib, Muhammad Ufuqul Mubin    

This research aims to find the concept of Tazkiyat al-Nafs in the perspective of Sufism in the Jamiyyah Qodiriyah wa Naqsabandiyah (TQN) Rejoso Peterongan Jombang and the perspective of fiqh at the Islamic Boarding School Sunan Drajad Paciran Lamongan, t... see more

Revista: IBDA

Novietri Novietri    

Wacana dapat merepresentasikan fenomena masyarakat yang berkembang dalam suatu masa. Tidak sedikit wacana yang disajikan memiliki maksud tersembunyi untuk memengaruhi pembaca. Salah satu media komunikasi yang dapat menyampaikannya adalah komik. Komik dap... see more

Revista: Sirok Bastra

Umilia Rokhani,Aprianus Salam,Ida Rochani-Adi    

Gambang kromong menjadi kesenian campur yang mampu bertahan di tengah pembatasanterhadap ruang gerak masyarakat Tionghoa. Keberadaan kesenian ini sekaligus menjadi atributbudaya yang mampu menjadi unsur pembangun identitas masyarakat Tionghoa. Identitas ... see more


Widjajanti M. Santoso    

Abstrak Komodifikasi memainkan peran di dalam mempengaruhi dan memberi rambu-rambu di dalam pemakaian mode muslimah. Jika pada tahun 80-an penggunaan jilbab memiliki makna ideologis dan politis, maka saat ini telah berkembang menjadi mode. Artikel ini me... see more