SUMMARY
Kondisi kelelahan dan gangguan tidur pada pasien hemodialisa dapat menyebabkan konsentrasi menurun, malaise, gangguan tidur, gangguan emosional dan penurunan kemampuan pasien dalam melakukan aktifitas sehari – harinya, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup pasien hemodialysis. Akupresur dan latihan napas dalam adalah tehnik untuk mengurangi fatigue dan meningkatkan kualitas tidur pasien hemodialisa. Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test design dilaksanakan di Murni Teguh Memorial Hospital Medan. Hasil uji Wilcoxon dengan p sebesar 0,000, dimana p value lebih kecil dari nilai batas kritis 0,05 (p < a) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai fetigue dan kualitas tidur sebelum dilakukan akupresur dan latihan napas dalam.