ARTICLE
TITLE

Simulasi Distribusi Suhu pada Lubang Tanam Hidroponik Rakit Apung untuk Produksi Bawang Merah di Dataran Rendah Tropika

SUMMARY

Abstract This paper discusses the cooling effect of the root zone (the root zone cooling) at a floating hydroponic for the shallot production in tropical lowland by cooling the nutrient bath. The study was conducted at three different temperatures, i.e. low temperatures (8-10OC), medium temperature (13-15OC), and control (23-26OC) with variable responses that include wet weight, dry weight, number of bulbs and weight per bulb. Plant growth responses were analyzed using statistical methods Fisher's least significant difference (LSD), while the temperature distribution on a floating hydroponic was analyzed by computational fluid dynamics (CFD) simulation approach. CFD simulation approach was able to describe the temperature distribution on a floating hydroponic well, where the coefficients of determination (R2) for each treatment of low temperature, medium and controls are 0.983, 0.980 and 0.862 respectively. The results showed that the number of bulbs was the most responsive variable, where the induction of bulb formation at low temperature is more than 200% of the control temperature and more than 60% of the medium temperature.Abstrak Makalah ini membahas tentang efek pendinginan daerah perakaran (root zone cooling) pada hidroponik rakit apung untuk produksi bawang merah di dataran rendah tropika dengan pendinginan pada bak nutrient.Penelitian dilakukan dengan 3 suhu berbeda, yaitu pada suhu rendah (8-10OC), suhu sedang (13-15OC), dan kontrol (23-26OC) dengan variabel respon pertumbuhan tanaman bawang merah meliputi bobot basah, bobot kering, jumlah umbi dan bobot per umbi. Respon pertumbuhan tanaman dianalisis menggunakan metoda statistik Fisher's least significant difference (LSD), sedangkan distribusi suhu pada hidroponik rakit apung dianalisis melalui pendekatan simulasi computational fluid dynamics (CFD). Pendekatan simulasi CFD mampu menggambarkan sebaran suhu pada hidroponik rakit apung dengan baik dimana koefisien determinasi (R2) untuk masing-masing perlakuan dari suhu rendah, sedang dan kontrol berturut-turut sebesar 0.983, 0.980 dan 0.862. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah umbi merupakan variable yang paling responsif, dimana pada suhu rendah induksi pembentukan umbi bawang merah mencapai 200% lebih banyak dari pada suhu kontrol dan 60% lebih banyak dari suhu sedang.

 Articles related

Fachry Azca Haidar Fayumi,Dimas Fajar Uman Putra,Ni Ketut AryaniDOI: 10.12962/j23373539.v11i2.92298    

Sistem distribusi tenaga listrik semakin berkembang yang ditandai dengan meningkatnya permintaan energi listrik. Terlebih lagi, keberadaan pembangkit listrik dengan sumber terbarukan semakin berkembang dan meluas. Pada kenyataannya, nilai beban dan pemba... see more


Bilqis Nabilah Madsurah,Putu Suwarta,Galih BanggaDOI: 10.12962/j23373539.v11i2.87039    

Dalam pembuatan sudu turbin angin harus diperhatikan material yang digunakan. Sudu turbin angin harus memiliki kekuatan spesifik yang tinggi (strength to weight ratio) dengan berat yang ringan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dipelajari kinerja... see more


Eka Nurul Falah,Widyastuti Widyastuti,Vania Mitha PratiwiDOI: 10.12962/j23373539.v10i2.64907    

Frangible bullet harus memiliki karakteristik sesuai dengan standar. Untuk menganalisa karakteristik proyektil dapat dilakukan secara eksperimen dan simulasi menggunakan metode elemen hingga. Simulasi pada proyektil dapat menganalisa pengaruh tekanan ter... see more


Eka Puji Kurniawan,Ridho Hantoro,Gunawan NugrohoDOI: 10.12962/j23373539.v2i1.3252    

Inkubator bayi berdinding ganda mampu mengurangi resiko terjadinya kehilangan panas secara radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi dalam membantu tercapainya NTE (Neutral Thermal Environment). Tujuan penelitian yang berbasis Computational Fluid Dynami... see more


Rizka Winda Novialifiah,Adi Soeprijanto,Rony Seto WibowoDOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5367    

Analisa dan evaluasi aliran daya sangat penting untuk sistem distribusi.Begitupun juga untuk sistem distribusi radial.Banyak faktor yang mempengaruhi sistem distribusi radial, salah satunya adalah naik turunnya beban.Pada tugas akhir ini beban berubah–ub... see more