SUMMARY
Pandangan miring terhadap kelompok tarekat oleh sebagian golongan yang mengklaim dirinya lebih nyunnah menjadi pemicu perdebatan akademik yang panjang. Seolah-olah ajaran para sufi bertentangan dengan sunnah padahal dengan membaca sirah, Beliau adalah zahid, abid, nasik sekaligus sufi sejati yang patut diteladani. Pada kasus muslim Indonesia, fenomena ini lebih menarik lagi dengan adanya fakta bahwa corak Islam awal yang muncul di Indonesia menurut para sejarawan, lebih bercorak sufisme. Selain fakta tersebut, cara beragama muslim Indonesia yang terbentuk perpaduan antara tradisi yang telah mengakar dan keyakinan agama yang dianut meneguhkan bahwa hubungan ajaran tasawuf baik dalam wujud tarekat maupun bukan, berbanding lurus dengan misi luhur kenabian. Berkenaan dengan hal tersebut, tulisan ini secara fenomenologis menarasikan berbagai ritual dan kegiatan yang diyakini oleh jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Kabupaten Trenggalek, terinspirasi dari sunnah Nabi. Aktifitas tersebut terdiri dari dua kategori. Kategori pertama spiritualitas yang meliputi amalan-amalan sunnah dalam bentuk mujahadah, riyadhah, dan berbagai zikir dan wirid yang diwajibkan. Dan kategori kedua berupa aktifitas sosial bermasyarakat, terwujud dalam internalisasi nilai-nilai luhur dalam membangun masyrakat yang makmur, rukun dan damai.