ARTICLE
TITLE

KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI TUTUR DAN SERAT: SUMBER REKONSTRUKSI KARAKTER RELIGIUS BANGSA

SUMMARY

This paper analyzes local knowledge as a source for the reconstruction of the religious character of the younger generation. These are due every culture and traditions have a mechanism to deliver the messages of its local knowledge. One medium that is able to convey the message of local wisdom oral tradition and serat. Local culture and tradition are medium to reconstruct awareness about what people believed in god. Much more local knowledge can be developed for educational materials in the form of the value of local wisdom that can be searched. Some idioms describe local wisdom are ojo dumeh, malati, ora ilok, besok ono jaman naliko pasar ilang kumandange, sepur biso mabur. However at this time there are problems, the values ??of ethics (manners) and predictive technologies that regardless of educational practice and moral education or technology education. Therefore, the integration of local knowledge needs to be done through education, formal, non-formal, and informal. Thus, local knowledge transmission medium capable of developing into a culture that is able to meet the challenges of the times in accordance with human nature as religious beings. Keywords: local wisdom, oral culture, serat, character. Tulisan ini bertujuan menganalisis kearifan lokal sebagai sumber rekontruksi karakter religius bagi generasi muda. Ini disebabakn tiap kebudayaan dan tradisi memiliki mekanisme untuk menyampaikan pesan-pesan kearifan lokal yang dimilikinya. Salah satu media yang mampu menyampaikan pesan kearifan lokal adalah dalam tradisi tutur dan serat.  Budaya dan tradisi lokal amat kaya merekonstruksi kesadaran tentang apa yang diyakini masyarakat sebagai Tuhan atau disebut Tuhan. Banyak lagi kearifan lokal yang bisa dikembangkan bagi materi pendidikan nilai berupa hikmah lokal yang bisa dicari. Beberapa kata hikmah lokal seperti; ojo dumeh, malati, ora ilok, besok ono jaman naliko pasar ilang kumandange, sepur biso mabur. Namun saat ini terjadi masalah, nilai-nilai etik (sopan-santun) dan prediksi teknologi itu terlepas dari praktik pendidikan dan pendidikan moral atau pendidikan teknologi. Oleh karena itu, integrasi kearifan lokal perlu dilakukan melalui pendidikan, baik formal, nonformal, maupun informal. Dengan demikian, kearifan lokal mampu berkembang menjadi media transmisi budaya yang mampu menjawab tantangan zaman sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk religius.  Kata kunci: kearifan lokal, tutur, serat, karakter  

 Articles related

Arista Rahayu, Sutikno Sutikno, Masturi Masturi    

Tujuan penelitian ini yaitu pengembangan media pembelajaran fisika menggunakan fotonovela berbasis kearifan lokal pokok bahasan Hukum Newton. Fotonovela bersifat sangat representatif dalam menyajikan suatu fakta sehingga membuat pesan yang ingin disampai... see more


Desta Ardiyanto    

AbstractUtilization or use of land that has become the ancestral heritage of penglipuran villagers is well preserved and their local wisdom well, with the preservation of local wisdom makes the sustainment of this penglipuran village becomes sustainable.... see more


Sulistya Ekawati    

Kebijakan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah pada masa lalu lebih menekankan aspek teknis dan mengabaikan aspek sosial, termasuk diantaranya nilai budaya lokal masyarakat setempat, akibatnya kegiatan tersebut kurang berhasil. Tulisan ini bertujuan u... see more


Ferry Ferdianto,Setiyani Setiyani    

Abstrak. Penelitian ini bertujuan (1) mengembangkan materi ajar media pembelajaran berdasarkan kearifan lokal, dan (2) mengetahui kualitas dan kelayakan bahan ajar berbasis ahli material, pakar media, peer reviewer, dalam hal ini adalah dosen media/multi... see more


Benny Anggara    

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain pembelajaran konsep peluang yang dirancang berdasarkan lintasan belajar siswa dan bentuk kearifan lokal masyarakat Indramayu. Desain yang dikembangkan menggunakan Didactical Design Research. Desain yang... see more