ARTICLE
TITLE

Modifikasi Resiprene-35 Dengan Asam Metakrilat Melalui Teknik Pencangkokan Dalam Sistem PelarutModification of Resiprene-35 with Methacrylic Acid Through a Grafting Technique in a Solvent System

SUMMARY

Modifikasi R-35 dilakukan dengan menggunakan monomer olefin turunan akrilat, yakni asam metakrilat. Tujuan modifikasi R-35 menggunakan asam metakrilat adalah untuk memperoleh material adhesion promoter yang sesuai untuk karet alam siklis yang kedepannya diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan cat untuk permukaan poliolefin. Proses modifikasi R-35 dengan monomer asam metakrilat dilakukan dalam sistem pelarut pada temperatur 110-140 °C dan desain eksperimental dirancang dengan menggunakan software Qualitek V.4.0. Analisis material R-35 termodifikasi dilakukan dengan menggunakan FTIR dan 1 H-NMR. Analisis FTIR menunjukkan puncak khas daripada ikatan O-H, C-C, C=O, C=C, dan C-O yang mewakili keberadaan daripada R- 35, asam metakrilat dan divinilbenzena. Analisis lebih lanjut %G dengan software Qualitek V.4.0. menunjukkan bahwa %G tertinggi dapat dicapai dengan mengkondisikan reaksi pada T = 140 °C, %MAA = 20%, %DVB = 20, dan t = 180 menit, dengan estimasi %G yang diperoleh adalah 26.08%. Modification of Resiprene-35 (R-35) was carried out using the monomer of olefin acrylic derivative, namely methacrylic acid. The purpose of the modification of the R-35 using methacrylic acid was to obtain an adhesion promoter material suitable for cyclic natural rubber which in the future is expected to be used as a paint material for polyolefin surfaces. The modification process of R-35 with methacrylic acid monomer was carried out in a solvent system at a temperature of 110-140 °C and the experimental design was designed using Qualitek V.4.0 software. The analysis of modified R-35 material was carried out using FTIR and 1 H-NMR. FTIR analysis showed typical peaks rather than O-H, C-C, C = O, C = C, and C-O bonds which represented the presence of R-35, methacrylic acid, and divinylbenzene. Further analysis %G with Qualitek V.4.0 software showed that the highest %G could be achieved by conditioning the reaction at T = 140 °C % MAA = 20%, % DVB = 20%, and t = 180 minutes, with an estimated %G obtained, was 26.08%.

 Articles related

Muhamad Fauzan Akbari,Hidajat Sugihardjo,Ahmad Basshofi HabiebDOI: 10.12962/j23373539.v10i2.65249    

Tingginya aktivitas seismik dan potensi gempa menuntut perencanaan struktur gedung dengan kinerja yang baik saat gempa terjadi. Tipe penahan gempa konvensional seperti sistem rangka pemikul momen dan shearwall pada struktur bangunan dapat menyebabkan ker... see more


Didit Sumardiyanto,Michael Antonius    

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan daya dan torsi pada sepedamotor matic dengan memodifikasi transmisi (transmission) dengan menggunakan sparepart racing pada motor matic yamaha xeon. . Penelitian ini bertujuan untuk men... see more


Pelangi Shafira Maharani,Faimun FaimunDOI: 10.12962/j23373539.v8i1.42090    

Sistem rangka bresing merupakan salah satu pilihan untuk perencanaan gedung baja tahan gempa. Sistem tersebut adalah salah satu pilihan yang lebih mudah untuk diaplikasikan di Indonesia dikarenakan ketersediaan bahannya yang mudah didapat. Sistem rangka ... see more


Nadia Jasmine Setianty Simanjuntak,Endah Wahyuni,Data IranataDOI: 10.12962/j23373539.v7i2.35329    

Abstrak – Gedung Apartemen Puncak CBD merupakan hunian vertikal yang terdiri dari 37 lantai untuk unit kamar yang terletak di daerah Wiyung, Surabaya Barat. Apartemen ini dibangun dengan struktur beton bertulang biasa pada keseluruhan lantai dan dilakuka... see more


Akhmad Syarif    

Abstract - Cryptography is the art of securing and keeping text or message from other people except those who receive it. Caesar Cipher algorithm is a classic algorithm that is vulnerable to hacker attacks by the brute force method. Caesar Cipher with 7 ... see more