ARTICLE
TITLE

IMPLEMENTASI PEDAGOGIK HUMANISTIK DALAM PEMBELAJARAN MORAL DAN BUDI BEKERTI DI SEKOLAH DASAR SEBAGAI PENANGKAL FENOMENA LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER)

SUMMARY

Tujuan implementasi pedagogik humanistik dalam pembelajaran moral dan budi bekerti di Sekolah Dasar sebagai penangkal fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) adalah: a) mendeskripsikan pandangan masyarakat terhadap Isu LGBT; b) mendeskripsikan peran dunia pendidikan sebagai penangkal isu LGBT, dan c) mendeskripsikan konsep pedagogik humanistik sebagai upaya menangkal fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode analisis isi untuk mendeskripsikan temuan dan pengkajian yang komprehensif melalui studi pustaka dan observasi terhadap fenomena yang ada. Berdasarkan kajian yang telah dibahas pada subbab sebelumnya, berikut simpulan dari penelitian ini. 1) Pandangan masyarakat terhadap Isu LGBT mempunyai dua versi yang berbeda, yaitu pro dan kontra. Bagi pihak yang pro beranggapan bahwa menolak tidak harus membenci dan tidak sepakat pada pilihan orientasi seksual seseorang tidak harus menyakiti. Selain dukungan, terdapat pula hujatan dan cemoohan yang kebanyakan dari itu adalah yang menentang fenomena LGBT dari berbagai pihak. 2) Dunia pendidikan harus menanamkan nilai moral dan akidah yang baik sebagai tameng sekaligus benteng yang kokoh bagi gerusan isu LGBT. Sebagai seorang pendidik, guru idealnya tidak sekadar mentransfer ilmu, namun harus memberikan teladan yang baik sebagai pribadi unggul, berilmu tinggi, dan berakhlak mulia. 3) Konsep pedagogik humanistik dalam pembelajaran moral dan budi bekerti di Sekolah Dasar sebagai penangkal fenomena LGBT adalah: a) mengimplementasikan konsep pedagogik humanistik yang meliputi pengertian, ruang lingkup, prinsip-prinsip, dan contoh penerapan pedagogik secara komprehensif di sekolah dan masyarakat, b) mengupayakan peserta didik melakukan kegiatan bermakna yang akan membentuk diri menjadi pribadi terampil dan sikap-sikap terpuji, c) menggalang kemitraan antara sekolah, guru, orang tua, masyarakat dan stakeholder pendidikan demi terwujudnya pendidikan nasional yang unggul dan bermartabat, dan d) melaksanakan bimbingan, konseling, dan pendampingan sebagai jaminan kemanusiaan, moral, dan sosial bagi subjek atas kasus LGBT yang terindikasi.

 Articles related

Nursikah Intan,Suzatmiko Wijaya,Satriyadi Satriyadi,Amiruddin Siahaan,Inom Nasution    

Penelitian ini disusun guna melihat implementasi manajemen pendidikan dalam penerapan merdeka belajar kampus merdeka serta bagaimana tantangan implementasi kurikulum tersebut pada fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Sumatera Utara. Masa kini perubaha... see more


Wahidin Wahidin    

Optimisme berperan penting sebagai daya penggerak bagi individu untuk menjalani kehidupan. Konsep optimisme sangat lekat dengan ajaran Islam yang menuntut umatnya untuk senantiasa husnudzon, tidak mudah putus asa, dan tangguh. Upaya untuk mewujudkan kara... see more


Abd. Mukti,Junaidi Arsyad,Achmad Bahtiar    

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi penanaman nilai-nilai pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dan Hadis pada kurikulum, ekstrakurikuler dan sarana prasarana. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitati... see more


Sunarwan Sunarwan    

Seluruh Dunia sedang tertimpa suatu wabah yang sangat menguras tenaga, dana, pikir serta sikap tegas yang harus diambil agar mengurangi korban atau meminimalkan masyarakat yang tertimpa adanya wabah pendemi Covid-19 sehingga memunculkan masalah baru dibe... see more


EE Junaedi Sastradiharja,Daningsih Kurniasari    

Penelitian ini mendeskripsikan implementasi excellent service atau pelayanan prima yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan tata usaha sekolah dalam kaitannya dengan kepuasan orang tua murid sebagai pelanggan jasa pendidikan di sekolah. Excellent Ser... see more