SUMMARY
Sifat resistensi yang dimiliki oleh bakteri merupakan salah satu masalah pada kasus - kasus Healthcare Associated Infections (HAIs). Klebsiella pneumoniae dapat bersifat resistenterhadap antibiotik jenis cephalosporin akibat diproduksinya enzim AmpC yang dikode oleh genampC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gen ampC dari isolat klinis K.pneumoniae penghasil ESBL di RSUP Sanglah tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif cross-sectional. K. pneumoniae diisolasi dari spesimen klinis di Instalasi MikrobiologiRumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah selama tahun 2013. Uji fenotif DDST dilakukan padasampel untuk mendeteksi enzim ESBL. Selanjutnya uji genotif PCR dan sequencing dilakukanuntuk mendeteksi gen ampC. Dalam penelitian ini ditemukan hasil PCR 4 sampel positif denganpanjang pita yang tidak sesuai. Salah satu sampel lalu di-sequencing untuk mengidentifikasi genyang terdeteksi tersebut. Uji sequencing menemukan gen yang terdeteksi adalah fragmen genyang mengkode enzim alpha—amylase pada K. pneumoniae. Penelitian ini menunjukan genampC pada K. pneumoniae belum berhasil teramplifikasi melalui uji genotif PCR. Empat sampelterdeteksi memiliki fragmen gen yang mengkode enzim alpha-amylase dari hasil sequencing dananalisis. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan primer dengan target genpengkode AmpC lainnya.Kata Kunci: Klebsiella pneumoniae, HAIs, AmpC, ESBL, PCR