SUMMARY
Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan kesantunan ujaran dwibahasawan peserta didik, serta prinsip kesantunan dalam interaksi siswa di SDN Ngadas 2 Malang. Hasil yang telah diteliti mendapatkan empat prinsip tindak ujar kesantunan dalam berbahasa, antara lain maksim kurmat, maksim andhap asor, maksim ampan papan, dan maksim tepa selira. Secara umum tindak tepa selira cenderung menempatkan status sosial dan kekuasaan penutur lebih rendah daripada petutur yang lebih rendah status dan kekuasaannya. Terdapat tiga konsep yang mendasari berbahasa santun dalam lingkungan masyarakat SDN Ngadas 2 malang adalah pertama, konsep ujaran ketidaklangsungan menjadi tema yang mendominasi mereka, karena berada dalam lingkungan dengan masyarakat tempat tinggal yang berbudaya asli Jawa.