Home  /  Jurnal Teknik ITS  /  Vol: 9 Núm: 1 Par: PP (2020)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Tol kertosono-Kediri (Kertosono STA 0+000 sampai Kediri STA 21+300

SUMMARY

Dengan terus meningkatnya perekonomian di wilayah Jawa Timur terutama di wilayah Kertosono dan Kediri, maka mobilitas atau pergerakan barang dan jasa antara kedua wilayah ini pun semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan adanya jalur alternatif yang menghubungkan Kertosono-Kediri dan dipilih jalan tol sebagai jalur alternatif. Pembangunan jalan tol merupakan solusi karena dapat mengalihkan kepadatan lalu lintas yang terjadi di Simpang Tiga Mengkreng, Kertosono sehingga dapat menimbulkan kelancaran arus lalu lintas dan efisiensi. Trase yang digunakan pada Jalan Tol Kertosono-Kediri mengacu pada studi terdahulu dengan judul “Perencanaan Trase Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Kediri Ditinjau dari Kelayakan Ekonomi dan Finansial” oleh Dea Adlina Tiara Wibowo yang dibimbing oleh Ir. Hera Widyastuti, MT, Ph.D. Dari hasil perancangan jalan tol ini didapatkan jumlah lengkung sebanyak 11 dan lengkung vertikal sebanyak 15. Tebal lapisan perkerasan kaku didapatkan 285 mm pada badan jalan dan 265 mm pada bahu jalan dengan lapisan tambahan pada keduanya yaitu lapisan beton kurus (LMC) 100 mm, lapisan drainase 150 mm dan lapisan stabilisasi semen 300 mm.Total anggaran biaya material untuk pembangunan Jalan Tol ini sebesar Rp 428.076.783.131.

 Articles related

Alam Maulana,Noor Endah Mochtar,Putu Tantri KumalasariDOI: 10.12962/j23373539.v8i2.45914    

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur pada triwulan III 2017 mencapai 5,21%. Hal ini tidak terlepas dari dua kota industri penting di Jawa Timur yakni Sidoar... see more


Rizki Alfiansyah,Wahju HerijantoDOI: 10.12962/j23373539.v8i2.45630    

Kota Bogor dikenal dengan permasalahan angkutan umumnya terutama Angkutan Kota. Seiring dengan pesatnya kenaikan jumlah kendaraan di Kota Bogor dirasa perlu untuk mengganti jenis layanan transportasi yang semula Angkutan Kota (AK) menjadi angkutan massal... see more


Wajdino Arfa Rajawidad,Ervina AhyudanariDOI: 10.12962/j23373539.v9i1.51141    

Dengan jumlah penduduk Kota Surabaya yang sebanyak 2.499.467 jiwa adalah pemeluk agama islam, dan terus meningkatnya pertumbuhan angka ekonomi Jawa Timur. Semakin meningkat pula kemampuan daya beli masyarakat Jawa Timur dalam melaksanakan ibadah umrah. S... see more


Rubin Sitorus,Dyah Iriani Widyastuti,Fuddoly FuddolyDOI: 10.12962/j23373539.v12i1.116176    

Dermaga Konstruksi PT Pupuk Kaltim merupakan dermaga jetty pertama yang dibangun pada tahun 1979 dan pengembangannya pada tahun 1988. Awalnya dermaga ini berfungsi sebagai tempat bongkar/muat material konstruksi pabrik PT Pupuk Kaltim. Namun, fungsi ters... see more


Wilyan Bayu Dwi Perwira,Cahya BuanaDOI: 10.12962/j23373539.v11i2.86392    

Jalur pejalan kaki atau trotoar menurut Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 45 ayat (1) menyebutkan bahwa “pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung yang berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan f... see more