SUMMARY
Seorang Penyandang tunanetra ialah bagian dari masyarakat pada umumnya yang memiliki kewajiban dan hak yang sama sebagai warga negara, dan memiliki derajat yang sama sebagai manusia ciptaan yang Maha Kuasa, Berdasarkan tingkat gangguannya Tunanetra Di katagorikan menjadi dua yaitu buta total (total Blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Vision). Tidak semua orang diciptakan dengan keadaan mata yang normal, ada beberapa yang mengalami gangguan melihat sejak lahir. Orang mengalami gangguan untuk melihat bisa disebut penyandang tunanetra. Penyandang tunanetra mempunyai kekurangan untuk melihat, tetapi mereka masih bisa melakukan kegiatan, walau tak jarang harus dibantu dengan alat untuk mempermudah dan memperingan aktivitasnya. Maka Dari itu Sangat di butuhkan alat bantu jalan tunanetra berupa tongkat, Tongkat merupakan alat bantu tunanetra yang simple kegunaan tongkat sangat riskan sekali yaitu agar tunanetra dapat berjalan sendiri dan mandiri, alat bantu yang biasanya dipergunakan tunanetra pada umumunya adalah tongkat.Pada penulisan laporan ini penulis mengggunakan metode penulisan sebagai berikut : untuk memperoleh teori-teori dasar serta teori penunjang, penulis melakukan pencarian dari berbagai sumber baik dari buku-buku, literatur maupun makalah yan didapat dari perpustakaan dan internet.dijelaskan bagaimana hasil pengujian keseluruhan sisitem dari tongkat cerdas tunanetra , ketika pengguna berjalan maju maka tongkat akan mendeteksi halangan di depannya dengan kisaran jarak 0-50 cm , kemudian bila terdepat gundukan , batu, polisi tidur dan sebagainya maka tongkat akan mendeteksi pada kisaran jarak 0-40 cm, selain itu tongkat juga dapat mendeteksi adanya genangan air dengan jarak 40 sampai dengan batas maksimum sensor , tongkat ini juga dapat mendeteksi sebuah halangan yang terdapat di samping kanan dan samping kiri tongkat dengan kisaran jarak masing masing 0-35 cm.Pemakaian sensor ultrasonik yang terlalu banyak dapat memperlambat esfesiensi sensor dalam merespon jarak, Penelitian ini telah menghasilkan tongkat tunanetra dengan menggunakan teknologi sensor untuk membantu kewaspadaan dan mobilitas tunanetra yang mampu mendeteksi objek pada jarak yang telah ditentukan dengan output berupa suara, Pengoperasian Terdapat tombol yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan sistem. Semua masukan dan keluaran sensor Akan diproses menggunakan ESP 32, Dari hasil pengujian keseluruhan sistem, dapat disimpulkan bahwa tongkat dapat berjalan secara optimal sesuai dengan diagram Blok yang telah disusun oleh penulis.