ARTICLE
TITLE

GAMBARAN PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN SETELAH DILAKUKAN TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATION: LITERATURE REVIEW 10.31596/jkm.v11i1.1122

SUMMARY

Low Back Pain (LBP) adalah kondisi medis yang sering terjadi pada sistemmuskuloskeletal yang mempengaruhi area tulang belakang bagian bawah.Prevalensi LBP meningkat di seluruh dunia dan diperkirakan akan terusmeningkat di masa depan. LBP dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasukgangguan postur, trauma fisik, stres emosional, dan gaya hidup yang tidak sehat.Salah satu terapi alternatif yang sedang diteliti adalah penggunaan TranscranialMagnetic Stimulation (TMS). TMS adalah teknik non-invasif yang menggunakanmedan magnet untuk mengaktifkan neuron di otak dan sistem saraf pusat.Literature review ini bertujuan menganalisis tentang gambaran penurunan nyeripada pasien LBP setelah dilakukan Transcranial Magnetic Stimulation. Pencariandilakukan melalui database seperti PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholardengan menggunakan kata kunci "Transcranial Magnetic Stimulation", "Low BackPain", "Chronic Pain", "Neurostimulation", dan kombinasi kata kunci lainnya.Penulis memilih artikel yang berkaitan dengan penggunaan TMS pada pasienLBP dan mengevaluasi kualitas studi tersebut menggunakan kriteria sepertidesain penelitian, metode evaluasi nyeri, sampel populasi, dan durasipengobatan. Penggunaan TMS pada pasien LBP memberikan hasil yang positifdalam mengurangi nyeri kronis. Beberapa studi menunjukkan penurunan skornyeri secara signifikan pada pasien yang menjalani TMS, dibandingkan dengankelompok kontrol yang menerima plasebo atau perawatan standar. TMS dapatmengurangi aktivitas saraf yang terlibat dalam pengolahan nyeri pada pasienLBP, serta mempengaruhi aktivitas neurotransmiter seperti serotonin dannorepinefrin. Namun, efektivitas TMS dapat dipengaruhi oleh beberapa faktorseperti jenis LBP, durasi dan frekuensi stimulasi, serta durasi pengobatan.Kesimpulan : penggunaan TMS pada pasien LBP dapat memberikan hasil yangpositif dalam mengurangi nyeri kronis. Beberapa studi menunjukkan penurunanskor nyeri secara signifikan pada pasien yang menjalani TMS, namunefektivitasnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis LBP, durasidan frekuensi stimulasi, serta durasi pengobatan. Meskipun masih terdapatkontroversi dalam hasil penelitian, penggunaan TMS sebagai terapi alternatifuntuk mengurangi nyeri kronis pada pasien LBP masih memiliki potensi yangcukup besa

 Articles related

Ritkha Aulia Fulansari    

Layanan konseling dan tes HIV sukarela merupakan “pintu masuk” upaya pengendalian HIV untuk mencapai target Indonesia mengakhiri HIV AIDS pada tahun 2030 sehingga perlu untuk mengupayakan keberhasilan layanan ini. Namun, pada tahun 2020 akibat COVID-19 s... see more


Heru Dewanto    

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang analisis bibliometrik publikasi ilmiah dengan tema disrupsi pandemic pada ekonomi Pendidikan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bibliometrik dengan menggunakan database i... see more


Arthaingan H Mutiha    

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan PSAK 72 pada kinerja keuangan dua perusahaan properti di Indonesia yaitu PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Ciputra Development Tbk menggunakan rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilit... see more


lutpatul hikmah,Anung Ahadi Pradana    

Background: Frailty is a common condition in the elderly and is described as a physiological state of increased susceptibility to stress resulting from decreased physiological reserves, and even dysregulation, of various physiological systems. The clinic... see more


Gugun Priyadi,Mustara mustara    

ABSTRAK Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Majalengka yang juga dilakukan pada 04 September 2020 yang di peroleh dari wawancara dengan seorang petugas rekam medis di instalasi rekam medis. diperoleh data kegiatan kunjungan pasien rawat jalan tahu... see more