Home  /  Teras Jurnal  /  Vol: 12 Núm: 1 Par: 0 (2022)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Peningkatan Efisiensi Biaya Pembangunan Gedung Bertingkat Dengan Aplikasi Building Information Modeling (BIM) 5D

SUMMARY

Abstrak Sebagian besar perusahaan konstruksi di Indonesia saat ini masih menggunakan aplikasi konvensional yang dilakukan secara terpisah. Akibat yang sering ditemukan dari penggunaan aplikasi konvensional terfragmentasi antara lain adanya limbah kontruksi dan keterlambatan informasi yang menyebabkan inefisiensi biaya dan waktu. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem integrasi yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Salah satu teknologi yang telah muncul untuk menjawab permasalahan adalah Building Information Modeling (BIM). Penelitian ini dilakukan dengan simulasi pemodelan dan perhitungan untuk mengevaluasi akurasi dan efisiensi biaya penggunaan aplikasi BIM 5D dibandingkan dengan metode konvensional pada pekerjaan besi dan beton. Simulasi proyek dilakukan pada apartment 16 lantai. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan aplikasi BIM 5D dapat mengurangi biaya tenaga kerja sebesar Rp171.989.939,00 atau menghemat 6,33%. Nilai efisiensi volume pekerjaan beton fc’30 MPa, beton fc’35 MPa, dan pekerjaan besi tulangan masing-masing sebesar 7,21%, 10,87%, dan 5,98%. Total efisiensi biaya yang didapatkan sebesar Rp406.697.000,00. Biaya tersebut sangat besar dibandingkan biaya investasi aplikasi BIM 5D seharga Rp127.000.000,00. Kata kunci: Aplikasi BIM 5D, Building Information Modeling, Efisiensi Biaya Abstract Most construction companies in Indonesia currently still use conventional applications that are carried out separately. The consequences that are often found from the use of fragmented conventional applications include construction waste and delays in the information that cause cost and time inefficiencies. Therefore, an integrated system is needed to answer these problems. One technology that has emerged to answer these problems is Building Information Modeling (BIM). This research was conducted by modeling simulations and calculations to evaluate the accuracy and cost-efficiency of using the BIM 5D application compared to conventional methods in rebar and concrete work. The project simulation was carried out on a 16-floor apartment. As a result, the use of the BIM 5D application can reduce labor costs by Rp171,989,939.00 or save 6.33%. The efficiency values of fc'30 MPa concrete work, fc'35 MPa concrete, and rebar work are 7.21%, 10.87%, and 5.98%, respectively. The total cost-efficiency obtained is Rp406,697,000.00. This cost is huge compared to the investment cost of the BIM 5D application for Rp127,000,000.00. Keywords: BIM 5D application, Building Information Modeling, Cost Efficiency

 Articles related

Rohita, Nadhifah Rahmadini Hidayat    

The importance of the ability to develop lesson plans requires educators to be able to understand and master learning content as well as understand various ways to complete it. The learning device information system (SIPP) as one of the results of techno... see more


Gede Astawa Diputra, Anak Agung Wiranata, Ariel Kharisma    

Building Information Modelling (BIM) merupakan teknologi yang dapat menggambarkan gedung seakan-akan gedung tersebut telah dibangun. BIM memberikan dorongan agar pertukaran informasi menjadi lebih cepat dan berdampak pada pelaksanaan konstruksi. Konsep B... see more

Revista: Jurnal Spektran

Nanse H Pattiasina,Amelia Wairatta    

Pembangunan di sektor pertanian menjadi bagian integral pembangunan nasional yang telah mendapatkan tempatdan peranan strategis, dengan sasaran meningkatkan hasil pertanian untuk mendukung industri yang kuat. Komoditipertanian tersebut antara lain yaitu ... see more

Revista: Jurnal Simetrik

Nanse Henny Pattiasina, ST., MT    

Langkah-langkah kebijakan dan penyusunan perencanaan tenaga kerja yang berkesinambungan, terimplementasi melalui kesiapan tenaga kerja makro dan mikro, berdasarkan data penduduk dan tenaga kerja, kesempatan kerja, pelatihan (kompetensi kerja), hubungan i... see more

Revista: Jurnal Simetrik

Adi Afriadinir, Dwi Dinariana    

Peningkatan program pembangunan sejuta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah menuntut kinerja proyek yang lebih tinggi dengan pelaksanaan yang cepat dan seefisien mungkin. Untuk itu perlu dilakukan analisa mengenai metode yang akan digunakan agar dapat ... see more