ARTICLE
TITLE

STUDI KARAKTERISTIK HABITAT PENELURAN PENYU DI PANTAI SINORANG, DESA SINORANG, KECAMATAN BATUI SELATAN, KABUPATEN BANGGAI SEBAGAI DASAR KELESTARIANNYA Samsu Adi Rahman,Sri Sukari Agustina,Yanti Mutalib,Abdul Gani,Frederik Dony Sangkia,Lady Diana Khartiono,Akram Akram,Siswadi Sululing,Muh. Ikbal Trisaputra,Mohammad Syakir,Cut Desy Ariani,Iwan Gunawan,Nana Sutisna,Atma Agus

SUMMARY

Penelitian ini tentang karakteristik habitat penyu di Pantai Sinorang dengan tujuan untuk mengetahui jenis penyu dan mengetahui karakteristik habitat penyu. Penelitian dilaksanakan di sepanjang Pesisir Pantai Sinorang pada bulan Juli-Oktober 2020 dengan mengumpulkan data lokasi peneluran penyu, suhu dan kelembaban pasir, lebar pantai, kemiringan permukaan pantai, tutupan vegetasi pantai, lamun, dan karang. Metode yang digunakan adalah teknik observasi lapangan dan analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi penyu ditemukan dua jenis, yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricate Linnaeus, 1766) dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea Eschscholtz, 1829). Karakteristik habitat penyu berupa vegetasi pantai di dominasi tumbuhan bulu babi (Spinifex littoreus), stasiun yang sering didatangi penyu untuk mendarat dan bertelur, adalah pantai yang berkategori agak curam, landai, dan sangat landai, pantai yang lebar. Ditemukan di stasiun 3 dengan rataan lebar pantai 179 m, stasiun 0,1,2,dan 3 dengan masing-masing lebar pantai yang berukuran sedang dengan rataan lebar pantai 33.6 m, 18.1 m, 13.85 m; pasir pantai tersusun atas dominansi partikel berukuran sedang, kelembapan pasir rata-rata sepanjang lokasi berkisar 19.9%-27.2% dengan kelembaban rata-rata sebesar 24%, Suhu pasir pada kedalaman 35-40 cm pada bulan Juli 26-26.6ºC, Agustus 29.3-30.3ºC, September 30.8-32.0ºC, Oktober 33-36.5ºC. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa habitat penyu di Pantai Sinorang berada pada tingkat kelayakan untuk mendarat dan bertelur. Kawasan Sinorang Pantai dapat dilakukan pengelolaan penyu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui ekowisata penyu, dan serta tetap menjaga kelestarian penyu.This study examines the characteristics of turtle habitat in Sinorang Beach. The purpose of this study was to determine the type of turtle and to determine the characteristics of the turtle habitat in Sinorang Beach. The research was carried out along the Sinorang Beach in July-October 2020 by collecting data on turtle nesting locations, sand temperature and humidity, beach width, beach surface slope, beach vegetation cover, seagrass, and coral. The method used is field observation technique and data analysis is done by qualitative descriptive analysis. The results of the identification of turtles found two types, namely the hawksbill turtle (Eretmochelys imbricate Linnaeus, 1766) and the olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea Eschscholtz, 1829). The characteristics of the turtle habitat in the form of coastal vegetation are dominated by sea urchins (Spinifex littoreus) at stations frequented by turtles to land and lay eggs, the beach is categorized as rather steep, sloping, and very sloping, the largest beach width is at station 3 with an average of 179 m, the width of the medium-sized beach is at stations 0, 1, and 2 with an average beach width of 33.6 m, 18.1 m, 13.85 m, beach sand is composed of a dominance of medium-sized particles, the average sand humidity throughout the location is around 19.9% -27.2% with an average humidity of 24%, Sand temperature at a depth of 35-40 cm in July 26-26.6ºC, August 29.3-30.3ºC, September 30.8-32.0ºC, October 33-36.5ºC, and coral cover category at station 0 as much as 32.25% are still in the medium category. The results of this study can be concluded that the turtle habitat in Sinorang Beach is still at the level of feasibility for landing and laying eggs. In the Sinorang Beach area, turtle management can be carried out to improve the community's economy and maintain the sustainability of turtles.

 Articles related

Ranggi Ade Febrian, Handrisal Handrisal    

Tulisan ini dipilih dengan alasan sebagai berikut : pertama akuntabilitas salah satu karakteristik good governance yang digunakan untuk melihat tanggung jawab pemerintah dalam pelaksanaan tugas yang telah menjadi kewenangannya. Sehingga pencapaian visi, ... see more

Revista: KEMUDI


Sandra Baweleng,Fransine B Manginsela,Joudy R.R. Sangari    

Fish otolith is a product of biomineralization in the fish body. In several studies, otolith ha been used to estimate fish age that is a crucial parameter to describe fish population and sustainable management of the fish stock. Otolith occurs in all tel... see more


Anas Shafwan Khalid    

AbstractThe interpretive methodology is closely related to the background of the exegete. Tafsir Mafatih al-Ghayb by Fakhruddin Al-Razi proves thisconclusion. He comes from the Ash'ariyah-Syafi'iyah. The style and theinterpretation tools he uses in this ... see more


Ade Wahidin    

Pada  awalnya,  Islam  disampaikan  langsung  oleh  Rosululloh   yang  kapasitasnya  sebagai  penyampai  risalah   dari  Alloh   melalui malaikat  Jibril  &nbs... see more