SUMMARY
Penelitian ini berangkat dari fakta bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan manusia di berbagai sektor. Pantai Pulang Sawal merupakan salah satu destinasi wisata yang terkena dampak secara tidak langsung dari pandemi COVID-19. Dampak yang ditimbulkan menyentuh para pedagang yang hidupnya sangat bergantung pada operasional pariwisata. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh para pedagang di pantai Pulang Sawal dalam menggapai resiliensi di tengah masa pandemi COVID-19. Selanjutnya, untuk melihat hubungan antara strategi yang telah para pedagang lakukan dengan berbagai kemungkinan kendala yang akan mempengaruhi kualitas resiliensi mereka. Penelitian fenomenologis dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dengan pedagang makanan dan minuman. Strategi yang dilakukan oleh pedagang dipengaruhi oleh kebijakan apa yang saat ini ditcerapkan. Modal sosial yang dimiliki pedagang mendorong mereka untuk berjualan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun, para pedagang juga mencoba mengambil keuntungan di bawah aturan formal ketika menghadapi situasi sulit seperti ketika pantai Pulang Sawal ditutup. Mereka juga menggunakan modal lingkungan berupa ketersediaan sumber daya alam untuk mencukupi kebutuhan pokok dan meningkatkan pendapatan mereka. Pada kenyataannya, strategi yang dilakukan para pedagang memiliki kendala di luar kendali mereka sehingga membawa mereka ke kerentanan.