SUMMARY
Peran penting IKM dalam postur PDB Nasional merupakan hal yang perlu untuk menjadi perhatian berbagai pihak. Pada berbagai hasil kajian nasional Suistainability dan kebertahanan IKM berhubungan langsung dengan tingkat kesejahteraan keuangan, Pandemi Covid yang masih berlangsung menjadi hambatan tersendiri khususnya bagi para pelaku industry kecil dan menengah (IKM) untuk dapat bertahan dan berkelanjutan dalam kondisi pasar yang penuh dengan ketidakpastian. Salah satu permasalahan pelaku usaha adalah pengetahuan dan pemahaman mengenai literasi keuangan, kemampuan untuk mengakses layanan dan pengelolaan keuangan diharapkan akan membawa pada kesejahteraan keuangan dan akses pada layanan jasa keuangan semakin mudah diakses yang berhubungan dengan investasi dan permodalan. Indeks Literasi serta Inklusi keuangan pada tahun 2019 menunjukan angka 38,03 % dan Indeks inklusi 76,19 %. Berkembangnya Industri jasa keuangan merupakan hal pokok dalam pertumbuhan ekonomi. Semakin banyaknya produk jasa keuangan serta kondisi ketidakpastian ekonomi secara global meningkatkan permasalahan kompleks yang berkaitan dengan pengambilan keputusan keuangan yang berakibat masyarakat dan pelaku usaha IKM dihadapkan pada tantangan di sector ekonomi serta keuangan. Kesejahteraan Keuangan dan Literasi Keuangan merupakan indicator penting dalam menentukan kualitas kesejahteraan. Motode penelitian ekplanatory yang bertujuan untuk memahami berbagai dimensi. Financial Well Being dan literasi keuangan digital yang dilanjutkan dengan pendekakan konklusive dimana metode ini bertujuan untuk mengurai dan memperjelas pernyataan prediktif yang dirumuskan. Metode pengumpulan data bersumber dari sumber data primer dengan mengunakan instrument angket terbuka. Analisis terhadap peryataan masalah dilakukan dengan beberapa tahapan dengan menggunakan analisis Path. Hasil penelitian secara langsung pemahaman literasi keuangan dan keberlanjutan usaha mempunyai efek terhadap kesejahteraan keuangan.