SUMMARY
Sebagaimana desa – desa lainnya di Indonesia, Desa Cimanggu juga rentan terhadap konten – konten ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks di internet. Berita bohong atau hoaks ini seringkali berisi ujaran kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu (SARA), yang dapat menimbulkan perpecahan serta konflik di masyarakat. Untuk menangkal pengaruh ujaran kebencian, maupun berita bohong atau hoaks, masyarakat diharuskan memiliki kesadaran kritis yang dibangun melalui literasi digital. Namun, literasi digital masyarakat sendiri dapat dikatakan masih belum memadai. Oleh karena itu diperlukan peran akademisi dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, khususnya di Desa Cimanggu, melalui pelatihan literasi digital. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah sebagai metode untuk pelatihan literasi media digital. Sesudah sesi ceramah, kemudian diikuti dengan sesi tanya jawab dengan para peserta. Pelatihan dilakukan secara daring melalui tatap maya dan diskusi dengan memanfaatkan platform Google Meet. Hasil yang dicapai dari pelatihan ini adalah masyarakat Desa Cimanggu memiliki peningkatan literasi digital. Diharapkan untuk kedepannya agar kegiatan ini dapat terus dilanjutkan, baik dengan masyarakat Desa Cimanggu, maupun dengan masyarakat lainnya di Indonesia.