ARTICLE
TITLE

Kajian Konseptual Kebijakan Pemerintah Pusat untuk Menyelesaikan Konflik Papua di Indonesia (Prespektif UU Otonomi Khusus Papua)

SUMMARY

Sejak 20 Tahun Implementasi UU Nomor 2 Tahun 2021 Perubahan kedua UU Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua, sampai dengan saat ini tidak memberikan dampak secara signifikan bagi pembangunan di Papua. Hal tersebut diakibatkan oleh berbagai akar konflik Papua yang belum kunjung di selesaikan sampai dengan saat ini. Berbagai kebijakan dalam payung hukum otsus Papua dan regulasi berupa Inpres, Perpres, Perdasi, perdasus dan regulasi sectoral diterbitkan dengan model pendekatan Kesejahteraan dan Pendekatan Keamanan. Namun, tetap tidak memberikan dampak khususnya bagi Orang Asli Papua (OAP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana konsep kebijakan politik hukum Papua di Indonesia. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian normatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Negara Hukum dan Teori L.M. Friedman. Hasil penelitiannya adalah Implementasi Otonomi Khusus Papua dan berbagai kebijakan pembangunan belum optimal mengakselerasi tingkat kesejahteraan  khususnya Orang Asli Papua (OAP) di Papua dan belum mampu menyelesaikan konflik di Papua. Ada beberapa masalah utama terkait dengan implementasi kebijakan yang menjadi akar masalah pembangunan Papua, diantaranya : tidaknya grand design pembangunan Papua yang berjangka Panjang dan mengkat komitmen seluruh aktir pembangunan Papua, koordinasi lemah antar aktor pembangunan Papua, khususnya internal pemerintah, inkonsistensi kebijakan akibat kekosongan dan tumpang tindih hukum, Kebijakan Pembangunan Papua masih menerapkan pendekatan top-down, Penyalahgunaan dan tata Kelola anggaran yang buruk. 

 Articles related

Ibrahim Kristofol Kendi    

Penelitian ini merupakan analisis konseptual mengenai kebijakan kompensasi bagi masyarakat pemilih hak ulayat yang ditetapkan sebagai kawasan cagar alam di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Sehingga dibutuhkan konsep yang tepat untuk mengakomodir... see more


Trias Syaifulina,Muhamad Rifky Hasan,Muhamad Rizki,Wahyuning Widowati,Irwansyah Irwansyah    

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan media baca. Masyarakat yang semula banyak menggunakan media baca analog kini mulai beralih menggunakan media baca digital. Artikel ini bertujuan untuk mem... see more


Tangkas Hadi Perwira    

Saat ini banyak sekali marketing yang memanipulasi iklan suatu produk demi meningkatkan penjualan. Maraknya iklan penipuan ini membuat masyarakat mudah tertipu. Penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait iklan yang menyesatkan dan kait... see more


Hamidah Abdul Wahab,Khazriyati Salehuddin,Mohammed Azlan Mis,Imran Ho Abdullah    

Perceraian merujuk kepada putusnya ikatan pernikahan antara suami dan isteri. Fenomena ini cenderung membawa konotasi yang negatif, misalnya dari sudut implikasi perceraian itu sendiri dan emosi individu yang terlibat. Pada dasarnya, perceraian bukanlah ... see more


Mohamad Zakuan Tuan Ibharim,Hasuria Che Omar    

Perkembangan pesat sains dan teknologi mencakup pelbagai disiplin, termasuklah penterjemahan audiovisual. Dalam bidang penterjemahan audiovisual ini, penterjemahan humor kerap dinilai bermasalah. Jelas Chiaro (2008), isu kebolehterjemahan humor dikekang ... see more